Sementara itu, Ketua DPC Organda Kabupaten Majalengka Anung Nurjaman mengatakan, hingga saat ini tercatat sebanyak sekitar 700 unit angkot di Kabupaten Majalengka. Dari jumlah itu, sebagian besar beroperasi dengan trayek Majalengka Kota-Kadipaten.
"70 persen sudah berhenti narik karena kasus corona ini. Yang 30 persen tetap jalan. Tapi, begitu nasibnya, sepi. Sebelumnya memang sudah sepi. Nah, sekarang saat ramai corona, kondisi semakin parah," kata dia.
Anung berharap, pemerintah provinsi dan daerah bisa memperhatikan kondisi para sopir angkutan umum tersebut.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian wabah COVID-19. Tapi apa boleh buat, meskipun kita sangat terpuruk dengan kondisi ini, tetap akan mengikuti aturan pemerintah," beber dia
Anung mengaku, bersama DPC lainnya di Jawa Barat berencana untuk mengusulkan agar ada kebijakan yang diberikan kepada supir angkutan. "Jangan sampai adanya wabah ini, pihak pemerintah nggak ada perhatian. Saya sudah koordinasi dengan pengurus DPC lainnya untuk itu (ada kebijakan)," papar dia.