Ikut Terbakar Saat Amankan Demo Cianjur, Rekan Ipda Erwin Semakin Pulih

Bripda Yudi Muslim, salah satu dari dua korban yang dirawat di RSHS, dalam sebelas hari terakhir kondisinya berangsur membaik. Dokter RSHS melakukan pendekatan tangensial eksisi kepada Yudi.

"Dengan panensial eksisi, dikupas jaringan mati (pada kulit Bripda Yudi). Lalu semua dibuang jaringan matinya," ujar Hardisiswo.

Setelah luka bakarnya dirawat dengan tangensial eksisi, dokter pun melakukan skin graft alias cangkok kulit pada Yudi. Karena luka bakar tidak memakan banyak area, dokter RSHS tidak banyak mengambil donor kulit untuk proses cangkok tersebut.

"Sedikit saja. Skin graft dilakukan Kamis (22/8). Sejauh ini graft tumbuh dengan baik, hari Rabu (28/8) kemungkinan kami buka (perbannya)," ujar Hardisiswo.

Jika pada Rabu graft pada area tubuh Yudi yang terbakar mengalami pertumbuhan yang baik, maka tim dokter tidak ragu untuk memulangkannya. Maka itu, RSHS baru bisa memastikan nasib Yudi pada Rabu mendatang.

"Kalau semuanya berjalan lancar, mungkin hari Rabu atau Jumat minggu ini bisa (Dipulangkan)," tuturnya.

Sekali pun sudah bisa dipulangkan, Yudi tetap diimbau untuk disiplin melakukan fisioterapi di rumahnya. Fisioterapi diperlukan salah satunya untuk menghapus trauma dari peristiwa yang sempat dialami Yudi.

Saat ini pun sebenarnya Yudi sudah melakukan fisioterapi, namun dalam intensitas ringan. Setelah dipulangkan, dokter akan meningkatkan intensitas fisioterapinya. "Mungkin akan ada kontrol sekitar tiga sampai empat hari sekali setelah dipulangkan," tuturnya.

Sementara itu rekan Yudi di rumah sakit yang sama, Bripda F.A. Simbolon, akan segera dibuka perban penambalan kulitnya pada Selasa (27/8). Kalau rencana dokter berjalan sesuai harapan, kulit yang ditambal itu akan merembet ke area luka lainnya.

"Maksimal seminggu saya kira bisa dipulangkan dengan catatan harus fisioterapi selama tiga sampai enam bulan," ujar Hardisiswo.

Selama menjalani fisioterapi, dokter akan memperbolehkan kedua anggota Polres Cianjur tersebut kembali berdinas. Namun, ada beberapa hal yang tidak boleh dilepaskan, misalnya penggunaan korset dengan material khusus untuk penderita luka bakar.

Sebelumnya, empat polisi di Cianjur mesti segera dilarikan ke rumah sakit setelah dibakar demonstran mahasiswa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Cianjur pada Kamis (15/8).

Saat ini, polisi telah menangkap lima mahasiswa yang bertanggung jawab atas peristiwa pembakaran aparat. Kelimanya merupakan oknum GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia).