Bandung, IDN Times - Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP) Indonesia meminta pemerintah lebih serius dalam membenahi 20 kawasan metropolitan untuk mewujudkan perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Ketua IAP Hendricus Andy Simarmata menuturkan, Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan penggunaan infrastruktur yang sudah ada, sekaligus melakukan penyelesaian lahan perkotaan dan tata ruang. Dengan perbaikan ini diharapkan ada kontribusi perkotaan untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional.
“(PDRB) metropolitan sebenarnya sangat besar, apabila masalah kemacetan, lingkungan dan keterbatasan infrastruktur dasar lainnya dapat diatasi. Masalah-masalah tersebut dapat mengakibatkan urbanisasi menjadi tidak produktif atau tidak optimal karena terdapat biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan,” jelas Andy melalui siaran pers, Senin (25/11/2024).
Saat ini Indonesia berada di persimpangan antara tantangan besar dan peluang transformatif. Pada 2045, lebih dari 65 persen penduduk Indonesia diproyeksikan akan bertempat tinggal perkotaan. Oleh karena itu, pembenahan pada 20 wilayah metropolitan menjadi agenda penting di Indonesia.
"Jika kita ingin masyarakat Indonesia sehat dan kompetitif, maka perencana maupun pemangku kepentingan harus memperbaiki kualitas hidup di wilayah perkotaan terlebih dahulu," kata dia.