Niken sampaikan penting sekali untuk pemilih pemula paham soal pemilu. Dalam presentasinya, dia menerangkan ada sekitar 70.000 pembicaraan soal golput di media sosial. Karena seharusnya pemilu merupakan pesta demokrasi yang harusnya didukung oleh semua masyarakat, data tersebut sungguh disayangkan. "Generasi millennial cenderung masih bingung tentang pemilu," sambungnya.
Beberapa data valid juga dikemukakan oleh Niken, seperti jumlah ponsel di Indonesia yang ternyata berjumlah dua kali lipat dari masyarakat sendiri. Penduduk Indonesia berjumlah 246 juta jiwa sedangkan jumlah ponsel mencapai 415 juta. Hal ini merupakan akar dari cepatnya penyebaran hoax yang membuat masyarakat resah dan bingung, apalagi Indonesia sendiri berada pada minat baca yang sangat rendah. "Indonesia ada di peringkat 60 dari 61 negara soal minat baca," tekannya.
Banyak sekali hal positif yang ada di dunia maya namun banyak juga yang negatif. Apalagi pemilu yang semakin dekat, masyarakat seakan mendapat semburan kebohongan setiap harinya. Niken mengatakan bahwa hoax menghancurkan kepercayaan pada data dan informasi, orang lebih percaya pada opini pribadi dibandingkan data.
Sekjen IKP tersebut juga menghimbau pada anak muda sebagai pengguna aktif media sosial untuk lebih berhati-hati karena rekam jejak digital tidak akan hilang. Kalaupun bingung terhadap hoax, informasi tersebut bisa diklarifikasi ke Kominfo melalui Aduan Konten.
"Mari kita santun bermedia demi pemilu damai," tutupnya.