Terpisah, Ketua Lokatmala Foundation, N. Wina Resky Agustina, S.Sn., M.Sn., dalam pernyataan penutupnya menegaskan bahwa festival ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk mengangkat kembali Batik Cianjur ke tingkat yang lebih luas.
.
“Kami ingin batik Cianjur bukan hanya sekadar menjadi warisan yang dikenang, tetapi juga menjadi identitas yang dikenakan dengan bangga. Ini bukan pekerjaan satu hari, tetapi sebuah gerakan bersama yang harus kita teruskan. Generasi muda hari ini adalah pewaris sejarah yang harus tetap kreatif dalam menjaga budayanya,” papar dosen Universitas Suryakancana (UNSUR) Cianjur tersebut.
Apresiasi khusus juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pemasaran dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Tita Rosilawati, S.SOS., M.I.P. yang menilai Festival Batik Cianjur 2025 sebagai langkah nyata dalam mendukung industri kreatif berbasis budaya.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Lokatmala Foundation dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan festival ini. Batik bukan hanya warisan, tetapi juga potensi ekonomi yang dapat membuka peluang lebih luas bagi masyarakat Cianjur,” ungkapnya.
Disebutkan Tita, pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kanupaten Cianjur berharap FBC bisa digelar kembali tahun depan oleh Lokatmala Foundation dengan melibatkan partisipasi dan kolaborasi yang lebih luas.
“Ke depan, kami berharap Festival Batik Cianjur dapat menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang dan dikenal lebih luas,” harap Tita yang dalam FBC 2025 ini didaulat menjadi salah satu tim juri bersama penyanyi sekaligus model, Reysa Chandragitta (Gita Reysa).