Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Kepadatan kendaraan di beberapa jalan dalam momentum arus mudik/balik dan wisata setelah lebaran 2025 mulai terasa di Jawa Barat. Salah satunya di Jalur Nagreg yang hingga saat ini masih dipadati oleh kendaraan baik roda dua dan empat.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, sejak H+1 lebaran, volume kendaraan didominasi oleh pengendara yang menuju daerah Garut dan sekitarnya. Selain untuk mudik lokal, banyak pengendara yang menuju kawasan wisata di Pangandaran hingga Cipanas, Kabupaten Garut.

1. Terjadi peningkatan dibandingkan hari pertama lebaran

IDN Times/Debbie Sutrisno

Adapun totalnya, sampai dengan hari pertama lebaran atau Senin (1/4/2025) pukul 00.00 WIB, ada 214.296 kendaraan yang melintas di jalur Nagreg. Sementara, untuk data hari ini masih belum diketahui secara pasti karena masih melakukan perhitungan.

"Rincian datanya, hari pertama lebaran 81.926, dan hari kedua 132.370 kendaraan," kata Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dishub Kabupaten Bandung Eric Alam Prabowo saat dikonfirmasi, Rabu (2/4/2025).

2. Pemudik lokal dan wisatawan bercampur

IDN Times/Debbie Sutrisno

Eric menjelaskan, arus kendaraan di jalur Nagreg mengalami penurunan signifikan pada hari pertama lebaran kemarin. Hal itu terjadi karena pengendara yang masih merayakan Idulfitri, baru kemudian di siang atau sore hari melakukan perjalanan ke sanak saudara. 

Tidak hanya mudik lokal atau antar-daerah saja, banyak pemudik yang memanfaatkan libur lebaran ini dengan berwisata ke sejumlah objek wisata alam seperti pantai dan kolam air panas di Garut.

"Mulai hari kedua kemarin bercampur antara pemudik lokal tujuan Garut dan Tasik dengan wisatawan tujuan Pangandaran dan Cipanas Garut," katanya.

3. Rekayasa lalin di objek wisata mulai diterapkan

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Diketahui, arus mudik dan kunjungan wisata di Jawa Barat mengalami lonjakan signifikan selama periode angkutan mudik Lebaran 2025. Hingga hari kedua Lebaran, Selasa (1/4/2025), lebih dari 11,8 juta pelanggan menggunakan layanan kereta api, sementara volume kendaraan di jalur utama, termasuk Tol Cikampek, meningkat tajam. 

Dinas Perhubungan bersama pihak kepolisian telah menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem contraflow di Cikampek dan ganjil-genap di jalur wisata Puncak, Bogor.

Selain itu, destinasi wisata seperti Kebun Raya Cibodas di Cianjur, Tangkuban Perahu di Bandung, dan Pantai Sindangkerta di Tasikmalaya mulai dipadati pengunjung, menandai tingginya mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar menyatakan, lonjakan arus mudik dan wisata ini sudah diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, mereka telah menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan memastikan keamanan serta kenyamanan para pengguna jalan.

"Di sektor transportasi darat, jumlah penumpang di terminal bus mengalami penurunan. Terminal Tipe A mencatat 18.332 penumpang pada 31 Maret 2025, mengalami penurunan 27,15 persen dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan lebih besar terjadi di Terminal Tipe B yang hanya melayani 3.196 penumpang, turun 55,36 persen," ujar Dhani melalui keterangan resmi, Rabu (2/4/2025).

Pergerakan penumpang kereta api di beberapa wilayah menunjukkan tren beragam. Di wilayah Daop I, jumlah penumpang komuter mencapai 21.951 orang, mengalami penurunan sebesar 12,65 persen. Sementara di Daop II, jumlah penumpang jarak jauh menurun 6,18 persen menjadi 25.051 orang.

Namun, layanan kereta lokal mengalami lonjakan hingga 38,14 persen dengan total 58.811 penumpang. "Di Daop III, terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 16,44 persen menjadi 13.228 orang. Untuk layanan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), tercatat 17.878 penumpang, mengalami penurunan sebesar 22,66 persen," katanya. 

Editorial Team