Ilustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Para pengrajin tahu dan tempe di Jawa Barat (Jabar) satu per satu berguguran, menutup operasional bisnisnya. Hal ini disebabkan karena harga kedelai importir yang mengalami kenaikan sejak beberapa waktu kemarin.
Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat, M. Zamaludin mengatakan, kenaikan harga kedelai sudah berlangsung hampir satu bulan. Kenaikan harga ini kata dia, langsung dari importir.
"Sudah enggak aman (kondisinya). Kenaikannya bukan karena harga BBM, kalau BBM biasanya naik Rp100 atau Rp200, itu kan sudah lebih dari Rp1.000 jadi bukan karena BBM," ujar Zamaludin pekan kemarin.
Zamaludin menegaskan, terjadinya kenaikan harga kedelai bukan karena saat ini pemerintah menaikan harga BBM subsidi. Menurutnya, kedelai pembuatan tahu dan tempe di Jabar banyak dari importir.
"Alasannya sih importir ngomongnya ada kelangkaan lagi, tetapi gak tau sih yang pastinya. Malah katanya juga di luar ini lagi turun harganya, tetapi di sini malah naik terus," ungkapnya.