Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasar (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Bandung, IDN Times - Harga cabai dan bawang masih belum turun signifikan usai pergantian tahun 2024. Kondisi ini terjadi di banyak wilayah termasuk di Kota Bandung.

Di Pasar Kosambi misalnya, harga cabai tanjung saat ini Rp90 ribu per kilogram (kg), naik Rp20 ribu dari Rp70 ribu. Kemudian cabai hijau kini mencapai Rp60 ribu per (kg) dari Rp50 ribu. Kemudian cabai rawit masih Rp120 ribu per kg, rawit hijau Rp90 ribu, dan cabai gendot Rp60 dari sebelumny Rp40 ribu per kg.

"Tak hanya cabai, komoditas sayur lainya juga ikut naik seperti wortel yang biasa dijual Rp13 ribu perkilogramnya, saat ini menjadi Rp17 ribu. Wortel Berastagi dari Rp15 ribu saat ini Rp19 ribu per kg," kata Imas, salah satu pedagang di Pasar Kosambi, Senin (13/1/2025).

Sementara itu harga bawang putih masih Rp46 ribu per kg, bawang merah Rp44 ribu per kg. Imas pun masih kebingungan adanya naik dan turun harga ini padahal sudah selesai masa pergantian tahunnya.

1. Harga sempat turun tapi naik lagi

Ilustrasi bawang putih (freepik.com/jcomp)

Untuk daging ayam harganya mulai turun Rp3 ribu dari Rp38 ribu menjadi Rp35 ribu per kg. Sofyan salah satu pedagang daging ayam menyebut bahwa stok dari distributor sekarang juga aman.

“Harga dan stok aman, yang ga aman pembelinya, turun sekitar 30 persen, bisa dilihat dari sisa ayam yang dijual,” kata dia.

Selain itu harga daging sapi pun terpantau aman di harga Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per kg. Harga daging di kisaran ini tidak naik turun seperti bulan Ramadan.

2. Harga telur mulai turun

ilustrasi mengocok telur (freepik.com/katemangostar)

Sementara itu, harga telur ayam pasca Nataru alami penurunan dari Rp38 ribu per kg menjadi Rp28 ribu per kg. Elis, salah satu pedagang telur menuturkan, sejak Nataru stok telur ayam di lapaknya masih aman.

“Telur bebek dijualnya satuan Rp3.500 per butir, ayam kampung ada kenaikan dari Rp3.000 menjadi Rp3.500. Telur puyuh naik dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu,” kata Elis.

3. Kurangi ketergantungan cabai dengan menanam di pekarangan

Ilustrasi mencegah daun cabai rontok (pexels.com/Mark Stebnicki)

Kelompok Buruan Sae RW 03 Kelurahan Cipadung Kidul Kecamatan Panyileukan terus konsisten mencatat hasil tanam dan panen setiap minggu, berkat dukungan aplikasi pencatatan yang dikelola DKPP.

Dengan konsistensi ini, Buruan Sae telah membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada bahan pangan luar kota dan mendukung ekonomi lokal.

"Melalui sinergi dengan berbagai pihak, diharapkan hasil Buruan Sae dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk pusat perdagangan seperti Pasar yang dikelola Perumda Pasar. Inisiatif ini sejalan dengan visi Bandung sebagai kota jasa yang tangguh secara pangan," kata dia.

Keberhasilan Buruan Sae ini menunjukkan bahwa dengan kreatifitas dan kolaborasi, Bandung mampu menciptakan solusi urban farming yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Editorial Team