Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gambar WhatsApp 2025-09-28 pukul 14.32.17_04e5f1f0.jpg
IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • Jangan lengah, ketahanan nasional harus dibangun dengan pondasi kuat nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila dan UUD 1945.

  • Bonus demografi 2035–2040 harus dijadikan berkah dengan persiapan lapangan kerja, kualitas SDM, dan sistem pendidikan yang relevan.

  • Jangan pernah lelah membekali diri tentang kebangsaan karena Lemhannas berperan sebagai kawah candradimuka kader pemimpin bangsa yang memahami geopolitik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, menegaskan pentingnya memperkuat nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi menghadapi dinamika geopolitik dan geoekonomi global. Hal tersebut ia sampaikan dalam ceramah kebangsaan bertajuk Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan di Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/9/2025).

1. Jangan lengah, ketahanan nasional harus dibangun

IDN Times/Istimewa

Menurut Kang Ace begitu TB Ace Hasan Syadzily disapa warga Jabar, bangsa Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan geopolitik multipolar, perubahan iklim, hingga disrupsi teknologi yang dapat memengaruhi kohesi sosial masyarakat.

“Kita tidak boleh lengah. Ketahanan nasional harus dibangun di atas pondasi kuat nilai-nilai kebangsaan, yang mencakup Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

2. Bonus demografi harus menjadi berkah

IDN Times/Istimewa

Kang Ace yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat tersebut menyoroti masih adanya kesenjangan sosial, kemiskinan, dan keterbatasan akses pendidikan bagi sebagian masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjadikan bonus demografi 2035–2040 sebagai berkah, bukan bencana.

“Oleh karena itu lapangan kerja, kualitas SDM, serta sistem pendidikan yang relevan harus dipersiapkan sejak sekarang,” kata Kang Ace.

3. Jangan pernah lelah bekali diri tentang kebangsaan

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily (kedua dari kiri) ketika memberikan keterangan pers. (ANTARA FOTO/Agatha Olivia Victoria)

Dalam paparannya, Kang Ace mengingatkan bahwa Lemhannas sejak didirikan Presiden Soekarno pada 1965 berperan sebagai kawah candradimuka kader pemimpin bangsa yang memahami geopolitik.

“Jangan pernah lelah membekali diri, karena dari pelatihan inilah lahir para penggerak kebangsaan yang tangguh,” tuturnya.

Ace menutup ceramah dengan menyerukan penguatan ketahanan nasional yang melibatkan seluruh elemen bangsa. “Ketahanan nasional bukan hanya soal pertahanan militer, tetapi juga ekonomi, sosial budaya, politik, hingga ideologi. Inilah kompas moral kita menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Editorial Team