(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Menurutnya, para guru yang meminjamkan uang kepada Ardie memang tidak dengan perjanjian resmi untuk tenggat waktu yang harus dibayarkan. Di sisi lain ada juga dugaan terlilit utang dari pinjaman online.
"Mungkin ada laporan juga dari luar itu dari Pinjol. Ya saya berasumsi mungkin dia menghindari, karena ini sebagian rekan-rekan juga dijanjikan tanggal 25 dikembalikan. Ternyata 25 ke sini-sini sini tidak ada informasinya," katanya.
Sepanjang informasi yang didapatkan Kardiana, Ardie melakukan peminjaman uang kepada delapan guru dan satu koperasi sekolah, dengan nominal secara keseluruhan berkisar ratusan juta Rupiah.
"Totalnya itu kalau tidak salah ya Rp373 juta itu yang baru di sini aja di SMAN 1 Bandung. Ada informasi lain katanya dari pinjol terus bank di total-total itu Rp600 juta," katanya.
Manajemen sekolah pun sudah melaporkan peristiwa ini ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan, di mana nantinya akan ditindaklanjuti dan diberikan solusi kedepannya seperti apa. Adapun pelaporan dilakukan sejak beberapa hari kemarin.
"Ini kan belum sepuluh hari, kalau sudah sepuluh hari tidak masuk, PPPK itu langsung putus kontrak, kalau tidak salah ya. Kemarin juga kami melalui kepala sekolah sudah ke rumah orangtua beliau," katanya.
Berdasarkan keterangan keluarga, Ardie terakhir keluar rumah di kawasan Dipatiukur, Kota Bandung sekitar pukul 12.30 WIB pada hari Kamis pekan lalu. Adapun kehilangan ini mulanya diketahui oleh sekolah yang tidak bisa menghubungi Ardie.
Kemudian, keluarga merasa ada kejanggalan segera melakukan pencarian dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Untuk saat ini perkembangan polisi, kalau lihat polanya kayaknya lagi ada masalah dan sedang menghindar. Sampai sekarang belum ada kabar," ungkap Amelia adik kandung Ardie saat dihubungi, Selasa (30/7/2025).