Kang Ace menyatakan, pemimpin Indonesia masa depan harus visioner, adaptif, dan inovatif. Selain itu, pendidikan karakter kebangsaan harus dimantapkan dan ditingkatkan.
"Pesantren harus meningkatkan dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan para santri dan santriwati harus ditingkatkan," ujar Kang Ace.
Dalam kesempatan itu, Kang Ace mengingatkan tentang pemantapan karakter kebangsaan. Pertama, jangan ada lagi penolakan terhadan Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 45 pedoman teknis dalam berbangsa dan bernegara yang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Kedua, calon pemimpin yang akan datang harus memiliki nilai-nilai kolaborasi dan bangun silaturahmi. Tidak ada seseorang yang maju karena dirinya sendiri. Pemimpin bisa sukses karena ada peran orang lain. Bukan zamannya lagi bangsa Indonesia berpikir tertutup," tuturnya.
Gubernur Lemhannas RI berharap HUT Kemerdekaan Indonesia pada 2045 satu abad atau 100 tahun, harus dirayakan dengan mencapai kejayaan, yaitu, Indonesia Emas 2045.
"Indonesia emas itu 20 tahun lagi. Artinya, para santri dan santriwati yang saat itu akan menjadi aktor-aktor dan berperan menjadi bangsa ini bangsa maju Indonesia atau hanya begini-begini saja," ucap Gubernur Lemhannas RI.
Kang Ace mnegingatkan kepada para santri Daar el-Qolam bahwa mereka akan memegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di masa depan. Karena itu, pesantren harus memberikan kontribusi dalam kepemimpinan masa depan.
"Umat Islam mayoritas di negeri ini. Karena itu, pemimpin-pemimpin yang akan datang seharusnya lahir dari pondok pesantren. Selain ilmu agama, santri harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, hard skill dan soft skill," ujar Kang Ace.
Kemajuan bangsa ini, tutur dia, tidak ditentukan oleh orang lain, tapi ditentukan oleh rakyatnya. Saat ini, Indonesia mengalami bonus demografi. Pada fase ini lah, dalam kurva demografi, 48 persen penduduk Indonesia berusia produktif.
"Jika bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, Indonesia pada 2045, akan mewujudkan cita-cita menjadi negara maju," tuturnya.
Sebaliknya, kata Kang Ace, jika generasi sekarang tidak mampu memanfaatkan peluang dengan baik, tidak mampu membawa bangsa ini menjadi produktif, bersaing, maka jangan berharap akan menjadi negara maju.
"Saya percaya nasionalisme, nilai-nilai kebangsaan santri dan santriwati Daar el-Qolam sudah tidak diragukan lagi. Yang perlu ditekankan saat ini adalah pesantren mencetak pemimpin-pemimpin nasional, patriotik, serta mampu menjawab tantangan zamannya," tegas Kang Ace.