Bandung, IDN Times - Setelah mengalami pertumbuhan yang pesat selama satu dekade terakhir, perusahaan rintisan (start-up) di Indonesia menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang ironisnya terjadi pada saat badai pandemik mulai reda.
Pakar sistem rantai pasokan SBM ITB Togar Simatupang menuturkan, saat ini muncul babak baru bagi bisnis rintisan. Mereka harus menghadapi persaingan yang lebih ketat dalam menarik investor dan pelanggan, pemanfaatan teknologi yang lebih cerdas dan tepat guna, dan semakin ketatnya investor dalam menyalurkan modalnya. Sekarang era investor yang bermurah hati dan pertumbuhan sudah berlalu.
“Episode baru ini memerlukan kemampuan untuk menjamin pendapatan riil dengan kemampuan daya lenting (resiliensi) dan daya inovasi. Investor menuntut pengembalian terhadap model yang ditanamkan dan perusahaan yang mempu menjaga pendapatan yang konsistenlah yang dapat bertahan dan sebagian perlu berputar haluan dengan layanan baru karena sulit mengejar pemain utama yang jauh di depan," kata Togar melalui siaran pers, Rabu (15/6/2022).