(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Setelah proses pembahasan dari fraksi-fraksi, DPRD Jawa Barat secara resmi menetapkan tiga nama calon Pj Gubernur pengganti Ridwan Kamil. Saat itu keputusan tiga nama ini dibacakan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Jabar, Achmad Ru'yat.
"Dari hasil usulan itu tadi, dengan berbagai pertimbangan terpilih tiga nama, pertama Prof. Asep N. Mulyana, Prof. Keri Lestari, dan Bey Triadi Machmudin. DPRD akan melayangkan surat untuk tiga nama ini," ujar Achmad usai rapat pimpinan di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (2/8/2023) sore.
Adapun Prof. Asep N. Mulyana merupakan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Dirjen PP) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Sebelumnya, dia merupakan mantan Kejati Jabar.
Sedangkan Prof. Keri Lestari adalah Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad.
Ketiganya diketahui muncul berdasarkan usulan dari fraksi-fraksi yang ada di DPRD Jawa Barat. IDN Times pernah meminta kejelasan pada Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, mengenai siapa saja partai politik yang mengusulkan tiga nama itu, apakah satu di antaranya merupakan titipan.
Saat itu, Ineu hanya menjawab, semua nama diputuskan sudah sesuai kriteria.
"Kami tentutkan berdasarkan mekanisme yang harus dilalui, sesuai dengan amanat dari Permendagri Nomor 4 Tahun 2023 tentang merekomendasikan tiga nama dari DPRD," ujar Ineu saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2023).
Saat disinggung soal Prof. Keri Lestari yang diusulkan oleh fraksi Partai Demokrat, Ineu mengatakan, semua itu telah ditetapkan dalam rapat pimpinan. Artinya, tiga nama ini diusulkan dari DPRD Jabar, tidak hanya dari fraksi yang ada.
"Pj Gubernur adalah usulan dari DPRD dengan maksimal tiga nama, kemudian dari Kemendagri tiga nama. Walaupun nanti keluar nama-nama cukup banyak, tapi yang disampaikan kepada presiden itu tiga nama," ungkapnya.
Ineu menambahkan, DPRD Jabar dalam hal ini hanya memenuhi surat edaran dari Kemendagri untuk mengusulkan tiga nama. Mengenai siapa yang akan dipilih, kata dia, semua keputusan akhir ada di tangan Presiden Jokowi.
"Apakah yang diusulkan ini sudah pasti direkomendasikan, kami juga tidak tahu, karena nanti keputusan akhir dan pengangkatannya oleh presiden," katanya.
Sementara itu berdasarkan kacamata Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Profesor Muradi, dari tiga nama ini nantinya akan ada satu nama yang usulannya sama dengan Kemendagri.
"Mungkin hanya salah satu (yang sama), kalau gak Pak Asep ya Pak Bey, salah satu dari itu. Kan Kemendagri juga akan menampung aspirasi, dari situ tim penilai akhir itu ya dilihat bagaimana. Jadi dari tiga ini akan ada satu nama yang mirip di Kemendagri," ujar Muradi saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2023).
Muradi menjelaskan, dari dua nama itu jika dikerucutkan lagi pada satu nama yang berpotensi dipilih yaitu Asep Nana Mulyana. Mengingat, Bey Triadi Machmudin kini mengemban jabatan di Sekretariat Presiden.
"Kenapa gak Pak Bey, karena dia orang yang sama dengan Pj Gubernur DKI Heru Budi (dari Sekretariat Presiden), gak mungkin dua-duanya diambil, nanti kosong di Istana. Jadi mungkin Pak Asep, dia APH pernah di Jabar, punya akses nasional, dia jauh lebih punya power," katanya, sebelum Jokowi memberi keputusan.