Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times – Berbagai pertanyaan muncul ke permukaan ketika novelis Bandung, Pidi Baiq, menjadi bintang dalam acara bertajuk “Napak Tilas dan Kelas Menulis Bersama Pidi Baiq” di Kantin The Panasdalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Sabtu (27/4). IDN Times pun bertanya: Dari sekian banyak novel yang pernah diterbitkan, karya mana yang membuat Pidi Baiq puas?

Sang novelis pun menjawab dengan tegas, bahwa serial Dilan (Dilan 1990 dan Dilan 1991) adalah dua novel yang membuatnya puas. Mengapa Pidi memilih Dilan di antara berbagai buku yang pernah ia tulis?

1. Dilan sering membuat Pidi bersyukur

IDN Times/Galih Persiana

Pidi bercerita, bahwa proses kreasi Dilan dilalui dengan luar biasa. Ia mengaku berulang kali sujud syukur, sebagai tanda terimakasih pada Tuhan, selama proses penulisan seri Dilan.

“Kalau aku membuat sebuah kalimat, dan kagum dengan kalimat itu, maka aku akan beranjak dari kursi lalu sujud syukur,” kata Pidi, kepada audiens terpilih (para pemenang quis hasil dari kerja sama Warner Music, Gen FM, dan IDN Times).

2. Pernah menangis saat lagi menulis Dilan

Editorial Team