Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Untuk warga Kota Bandung, Pasar Palasari nampaknya sudah menjadi nama yang melegenda ketika kita mencari berbagai macam buku. Mulai dari buku pelajar siswa, sejarah, kitab suci, sampai komik ada di sini.

Dari buku lawas sampai buku baru kerap mampir ke rak-rak para penjual. Harga yang murah meriah membuat pasar buku ini masih menjadi destinasi para pecinta dan pencari buku.

Di tengah gelombang pandemik COVID-19 yang menerpa Indonesia sejak Maret 2019, kegiatan jual beli di pasar ini perlahan meredup. Pembatasan aktivitas sosial masyarakat membuat pembeli yang menyambangi pasar kian menurun, dan ini berdampak pada penghasilan para penjual buku.

Kondisi tersebut diperparah dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar secara daring (online). Baik orang tua siswa, para siswa, hingga mahasiswa sudah semakin jarang bertandang ke Pasar Palasari yang berdiri sejak 1980-an ini.

1. Seorang pedagang menunggu pembeli sembari membaca buku dagangannya.

2. Karena minimnya pembeli, banyak toko yang tidak buka pada pagi hari

3. Permintaan pengerjaan sampul buku pun turun akibat sedikitnya pembeli

4. Pedagang buku memilih isitrahat di depan tokonya

5. Acapkali mereka lebih sering membersihkan buku ketimbang melayani pembeli

6. Jual murah jadi matra agar buku tetap laku

7. Sesekali guru dari sekolah membeli buku untuk anak didiknya

8. Perbaikan buku jadi opsi selain berjualan

Editorial Team