Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Flyover Ciroyom Dibuka, Pengendara Diminta Tak Ugal-ugalan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Flyover Ciroyom kini sudah bisa dilalui pengendara roda dua dan empat. Meski begitu, Pemerintah Kota Bandung meminta agar pengguna jalan tidak ugal-ugalan saat melintas, dan harus mengikuti rambu yang nantinya dipasang.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan, Flyover Ciroyom ini sebelumnya sempat dibuka untuk umum. Hanya saja terjadi beberapa kali kecelakaan di sana, dan akhirnya ditutup oleh warga.

Maka itu untuk mengantisipasi kecelakaan, pemerintah melarang pengendara motor khususnya untuk membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi.

"Dari kecepatan mungkin. Kalau dulu mungkin orang sini jadi pebalap semua penginnya. Jadi lewat sini kecepatannya 80 (km per jam), padahal di sini tidak boleh lebih dari 40 km per jam. Jadi sudah dikasih rambu ya," kata Koswara di Bandung, Kamis (24/10).

1. Rabu lalu lintas akan ditambah

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Koswara, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) akan berjaga di sekitar flyover dan menamah rambu lalu lintas agar para pengendara bisa turut mematuhi dan tidak ugal-ugalan.

"Ya nanti ditambahkan untuk rambu-rambu yang kurang. Tadi saya sampaikan ditambahkan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung juga," ujarnya.

2. Petugas Dishub akan berjaga

IDN Times/Istimewa

Penempatan petugas Dinas Perhubungan di sekitar Flyover Ciroyom juga berguna untuk mengarahkan kendaraan yang melaju dari arah Pasar Ciroyom menuju Jalan Arjuna dan sekitarnya, sehingga tidak langsung langsung lurus. Mereka harus putar balik menggunakan Flyover Ciroyom, begitu juga sebaliknya.

"Kalau yang untuk di perlintasan sebidang, penutupan perlintasan sebidang dari Daop 2, nanti yang penjaga PJL-nya akan bersiaga satu pekan sampai masyarakat sudah terbiasa dengan jalur. Setelah itu baru kami tinggal," katanya.

3. Berharap Flyover Ciroyom bisa mengurangi kemacetan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, Koswara menuturkan, Flyover Ciroyom dibangun untuk mengurangi kemacetan karena padatnya jadwal kereta api yang melintasi di perlintasan sebidang JPL 157.

Tak hanya itu jembatan ini pun diharap memperlancar kereta feeder Bandung-Padalarang untuk aktivitas masyarakat menggunakan kereta cepat.

"Ini bisa menyelesaikan persoalan (kemacetan) dengan adanya persimpangan yang digunakan oleh feeder kereta cepat. Karena dengan feeder kereta cepat ini kalau nanti sudah dikembangkan menjadi 67 jadwal feeder itu, perlintasannya per tiga menit ditutup," kata dia.

Share
Editorial Team