Inin Nastain IDN Times/ Wakil Ketua ASITA Jabar
Rustam menjelaskan, fasilitas pendukung mutlak harus diperhatikan jika ingin suatu bandara dilirik calon customer. Ia menjelaskan, fasilitas di dalam bandara bukan satu-satunya yang harus mendapat perhatian.
"(Customer membutuhkan) Semua fasilitas pendukung. Bukan hanya di bandara. Ini semua sudah memenuhi syarat. Untuk bandaranya oke, pendukungnya (yang perlu diperhatikan)," kata dia.
Hotel adalah salah satu fasilitas pendukung yang perlu diperhatikan. Ia menjelaskan, bandara besar perlu didukung adanya hotel di dekat bandara dengan jumlah lebih dari satu.
"Hotel jangan satu dong. Mungkin kalau rumah sakit agak berlebihan sedikit, tapi masih ada klinik terdekat. Bandara harus ada klinik yang memadai," kata dia
Hotel yang perlu ada di bandara, kata dia, harus di level bintang lima. Keberadaan hotel yang layak dinilai penting, untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti delay.
"Kru itu harus bintang lima sekarang. Gak boleh enggak. Sekarang kalau satu pesawat delay, kapasitasnya 400 orang. Minimal butuh 200 kamar. Krunya di mana. Kan gak ada istilah sekamar bertiga, kadang singel, kecuali keluarga ya. Itu harus diperhatikan," kata dia.
Di luar itu, fasilitas pendukung lainnya juga perlu diperhatikan. Ia menjelaskan, fasilitas pendukung akan menjadi penilaian tersendiri bagi calon customer.
"Itu jadi magnet kami. kalau berpikir sekadar, mohon maaf dalam bahasa Sunda nya, kami ke sini culang-cileung (melamun) bangunan terdekat di mana, (ternyata) jauh. Itu membuat image kurang baik. Tadi saya diskusi, ini sudah 12 kali saya mewakili. Saya sudah 27 tahun di bisnis ini," kata dia.