Cimahi, IDN Times - Bendera merah putih biru berkibar di Kota Cimahi bagian selatan, tepatnya di Jalan Kerkof, Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Bendera itu tertancap di sepotong lahan milik Kerajaan Belanda, yang juga menjadi jejak sejarah tumbangnya ribuan tentara Hindia-Belanda atau Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL).
Di pintu masuk lahan bekas kekuasaan Belanda di wilayah Cimahi tersebut, kita akan dihadapkan dengan gerbang hitam dengan lambang Groot Rijkswapen atau Lambang Agung Kerajaan Belanda. Di atasnya tertulis: Ereveld Leuwigajah.
Tak jauh dari permukiman penduduk, lahan seluas kurang lebih tiga hektare itu menjadi persemayaman terakhir ribuan KNIL dan sipil yang menjadi tawanan Jepang kala itu. Selain KNIL, beberapa sipil warga Indonesia yang bekerja pada Kerajaan Belanda juga turut menjadi korban.
Ereveld Leuwigajah adalah satu dari tujuh makam kehormatan Belanda yang berada di Indonesia. Taman makam itu diresmikan pada 20 Desember 1949 , dan hingga saat ini dikelola oleh Yayasan Makam Kehormatan Belanda atau Oorlogsgravenstichting (OGS) di bawah Kerajaan Belanda.