Grafis cara mencegah DBD (kemkes.go.id)
Senada dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Ucu menjelaskan, gerakan 3 M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) masih menjadi cara ampuh untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti. Namun, diperlukan juga gerak aktif dari pemerintah, agar gerakan tersebut bisa lebih massif.
"Gerakan 3 M plus memang yang paling efektif untuk memutus perkembangan biakan nyamuk itu. Selain itu, murah juga. Tapi juga perlu ada kesungguhan dari pemerintah, sebagai penggerak," jelas dia.
Efektivitas gerakan 3 M, kata dia, tidak terlepas dari karakter nyamuk Aedes Aegypti yang sejatinya memang lemah. Seperti jenis nyamuk lainnya, kata Ucu, usia Aedes Aegypti juga relatif pendek.
"Usia nyamuk itu sekitar 12 hari. Kalau massif melakukan gerakan 3 M, insyaallah bisa diatasi. Tapi harus kompak. Jangan misalkan hanya satu rumah yang melakukan 3 M, yang lainnya gak," kata dia.
"Nyamuk itu bisa terbang 400 meter. Jadi ketika di suatu wilayah hanya satu orang yang aktif 3 M, bisa saja nyamuk dari tetangga masuk. Nah di sini perlunya kesungguhan dari pemerintah teh," papar dia.
Seperti penyakit lainnya, ketika ada kasus kematian, pemerintah sudah seyogianya sudak memiliki langkah-langkah. "Bukan masalah angka. Jadi, meskipun hanya satu orang meninggal, itu sudah harus sungguh-sungguh," kata dia.
"Apalagi jika tahun sebelumnya gak ada kasus meninggal, kemudian tahun ini ada (kasus) meninggal, itu sudah masuk KLB. Lagi-lagi, ini bukan tentang angka," tandasnya.