Bandung, IDN Times - Provinsi Jawa Barat saat ini menduduki jumlah orang dan transaksi paling tinggi dalam kasus judi online (judol). Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Hadi Tjahjanto mengungkapkan, nilai transaksi di provinsi ini saja mencapai Rp3,8 triliun.
Lalu bagaimana cerita para pejudi online yang kadung terjerumus dalam permainan ini?
US, mahasiswa salah satu kampus swasta di Kota Bandung, menjadi salah satu pemain judol yang gagal mendapatkan banyak uang. Alih-alih bisa mencari cuan dari permainan ini, US justru harus menipu orangtuanya dengan meminta uang berdalih biaya kuliah dan kamar kosan.
Dia bercerita, mengikuti permainan judol awalnya hanya iseng semata. US melihat sejumlah temannya bermain dan ada yang sampai dapat uang cukup banyak. Tertarik ajakan sang teman, US pun coba peruntungannya pada judol.
"Menangnya gak seberapa, eh kalahnya malah lebih banyak. Saya kalau dihitung sudah kalah sampai Rp30 juta," ujar US, Jumat (28/6/2024).
Sekitar dua tahun ini bermain judol di mana banyaknya memakai situs 188bet. Laman ini mengajak pengguna untuk judi bola. Saat awal bermain dia sangat tertarik untuk terus memasukkan uang dan bertaruh dengan berbagai skema yang ada dalam situs tersebut.
Namun, sekararang setelah banyak keluar uang US pun memutuskan berhenti main judol. Dia bertekad tidak main lagi meski nantinya punya uang untuk bertaruh.
Kerugian dalam bermain judol juga dirasakan AV (24). Pria yang juga masih berstatus sebagai mahasiswa ini bermain judol dari 2021 hingga 2023. Awal mula AV main judol karena saat itu dia merasakan kerugian usai bermain saham. Tak ingin tabungannya lenyap begitu saja, AV coba peruntungan lewat judol.
Dia pun mengakses berbagai situs judol seperti Ligaciputra, Vegas88, Dewislot, Wdboss, hingga Sakti55. Tiga tahun bermain AV pernah merasakan menang tarungan capai Rp11 juta. Dalam sehari dia sempat menempatkan uang di judol sampai Rp4 juta.
"Kalau rugi mah sekarang sampai Rp40 jutaan lah," kata dia.
Untuk mendapatkan uang judol, AV bahkan harus rela menjual laptop hingga pakaian yang sudah tidak terpakai tapi masih layak jual. Sekarang AV sudah berhenti karena merasa rugi besar dalam permainan judol.