Bandung, IDN Times - DPRD Provinsi Jawa Barat mengkritisi upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran virus corona atau COVID-19 dengan melakukan tes cepat kepada pemudik di posko arus balik Lebaran.
Saat ini, Pemprov Jabar memang melakukan pengetesan secara acak kepada masyarakat yang kedapatan mudik dan balik di posko penyekatan. Ribuan alat rapid tes antigen pun telah disediakan untuk mengetes acak para meudik. Namun, jumlah alat rapid test yang disedikan dinilai kurang ideal karena sangat sedikit untuk jumlah pemudik yang banyak.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady mengatakan, salah satu titik rapid test acak yang ada di Padalarang kurang maksimal dalam pelaksanaan pengetesan. Selama penyekatan arus mudik dan balik untuk Lebaran 2021 terdapapat beberapa kekurangan, yaitu salah satunya adalah peralatan test antigen yang masih kurang dari ideal, karena hanya disediakan 50 pax test antigen yang berasal 25 pax dari pihak satgas COVID dan 25 pax dari kepolisian untuk setiap pos yang tesebar di Kabupaten dan Kota.
"Yang jadi masalah adalah jumlah peralatan dari test antigen itu sendiri masih jauh dari memadai. Untuk satu pos yaitu 25 dari satgas dan 25 dari kepolisian, praktis hanya 50 dan merupakan angka yang masih jauh dari cukup," kata Daddy melalui siaran pers, Rabu (19/5/2021).
Menurutnya, DPRD Jabar telah melakukan kunjungan on the spot dari sekitar 35 titik yang dilakukan penyekatan yang dilakukan kawan-kawan kepolisian, bekerja sama dengan dinas perhubungan dan dibantu tenaga medisnya dari puskesmas setempat.