Aktivis demokrasi Jabar layangkan somasi ke Pemprov Jawa Barat (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Saat disinggung soal upaya permohonan maaf secara terbuka dari Pemerintah Provinsi Jabar, Adi kekeuh merasa sudah melakukan sejumlah upaya yang diminta walaupun menurutnya unggahan video yang memajang foto Neni berisi terkait informasi APBD.
"Ya tadi saya sampaikan upaya-upaya kami ini yang pertama sudah men-take down unggahan kami walaupun unggahan kami itu isinya itu juga menyampaikan beberapa informasi terkait dengan yang menjadi poinnya," tegasnya.
Adapun yang jadi poin itu seperti tidak ada anggaran APBD Provinsi Jawa Barat dalam hal ini yang ada di Diskominfo untuk membayar buzer.
"Itu disampaikan dalam unggahan dan ada keberatan terhadap foto tadi itu, kami sudah take down," jelasnya.
Mengenai serangan digital yang terjadi terhadap Neni, Adi menyampaikan, hal ini berada diluar kuasa Pemprov Jabar, yang pasti, mereka merasasudah memenuhi keinginan Neni.
"Kami juga sudah menjawab surat somasi, ya kami prihatin dan menyayangkan hal yang terjadi kepada Bu Neni terhadap serangan-serangan dari netizen, itu di luar dugaan kami dan kuasa kami," katanya.
Selain itu, Adi menyampaikan, bahwa Diskominfo Jabar tidak pernah melakukan kerjasama atau rekrutment terhadap Buzer. Dan ia memastikan, pemerintah selalu berusaha mengedukasi masyarakat agar bisa bijak dalam bermedia sosial.
"Tidak ada, Diskominfo tidak merekrut ya. Tadi tuduhan buzer tidak ada itu, sudah jelas di dalam ketentuan bahwa kami Diskominfo terdiri dari ASN, ASN itu terdiri dari PNS dan P3K. Itu saja," kata dia.