Bandung, IDN Times - Nama perusahaan rintisan (startuu) eFishery mencuat ke permukaan akibat isu manipulasi keuangan, yang mengguncang kepercayaan terhadap startup di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan agritech yang pernah menjadi kebanggaan hingga mencapai status unicorn, kasus ini memberikan banyak pelajaran penting.
Dina Dellyana, dosen dan kepala inkubator bisnis SBM ITB, mengungkapkan bahwa kasus ini menjadi pengingat pahit bahwa mengejar pertumbuhan tanpa memprioritaskan integritas hanya akan berujung pada kehancuran. Menurutnya, eFishery sebagai salah satu startup yang menjadi contoh sukses di industri ini menghadapi tantangan besar yang tidak hanya mengguncang reputasi mereka, tetapi juga berdampak sistemik pada ekosistem startup
"Terutama bagi mereka yang sedang dalam tahap fundraising. Banyak yang kini menghadapi ketidakpastian akibat situasi ini," kata Dina Minggu (26/1/2025).
Akibat kasus ini, lanjutnya, beberapa venture capital (VC) mulai lebih selektif dalam memberikan pendanaan ke startup di Indonesia. Kekhawatiran akan terulangnya permasalahan serupa membuat mereka lebih berhati-hati.
“Saya rasa kita akan melihat investor lebih selektif ke depannya, bahkan mungkin ada yang menunda atau membatalkan rencana investasi di sektor teknologi untuk sementara waktu,” jelas Dina.