Bandung, IDN Times – Tidak bisa dipungkiri jika UMKM adalah motor penggerak roda perekonomian Indonesia dengan fungsi yang amat penting, utamanya bagi nilai PDB kita. Dengan begitu, perhatian kepada UMKM mesti ditingkatkan apalagi dalam berbagai upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Menurut survei tim Katadata terhadap ratusan UMKM pada tahun 2020, mayoritas UMKM (82 persen) mengaku mengalami dampak negatif akibat pandemi. Pendapatan mereka pun menurun hingga 30 persen dari sebelumnya.
Digitalisasi menjadi salah satu kunci untuk bisa membangkitkan kembali para pelaku UMKM di Indonesia. Bagaimana lagi, hanya digitalisasi yang bisa menjadi solusi selama masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Mangkanya, keterampilan digital menjadi hal penting untuk menyiasati kondisi pandemi dan menopang keberlanjutan usaha pelaku UMKM. Lebih daripada itu, jika kita teliti lebih dalam, perempuan memegang peranan besar dalam upaya pemulihan itu.
Data BPS menunjukkan, pada tahun 2018 terdapat lebih dari 37 juta UMKM yang dimiliki atau dikelola perempuan, merepresentasikan 60 persen dari semua UMKM di Indonesia.