Bandung, IDN Times - Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Polri menyatakan ada 212 merek beras oplosan dan tidak memenuhi standar mutu serta takaran. Beras ini tersebar di supermarket dan toko lainnya di 10 provinsi termasuk Jawa Barat.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menyatakan, dari 212 merek kini mengerucut menjadi 13 merek, dan saat ini sudah dilakukan pemantauan langsung di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Adapun 13 merek ini yaitu, PT Padi Indonesia Maju yang merupakan bagian dari Wilmar Group seperti Sania, Sovia, Fortune dan Siip. Beras produksi PT Padi Indonesia Maju, Raja Platinum dan Raja Ultima produksi PT Belitang Panen Raya, serta merek Ayana milik PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
"Jadi begitu kami mengetahui ada pernyataan Pak Kementan (Andi Amran Sulaiman), ada indikasi beras oplosan, maka kami melakukan pengawasan terpadu dan karena ini yang terindikasi secara exposure-nya itu kelihatan di 13 merek dagang tersebut," ujar Kepala Disperindag Jabar Nining Yuliastiani, dikutip Rabu (16/7/2025).
"Maka kami fokus ke situ. Pada saat awal-awal, belum ada kepastian, kami sempat meminta agar retailer melakukan penarikan terhadap produk yang diindikasikan tersebut," sambungnya.