Disenggol KDM, DBMPR Jabar Jelaskan Kondisi Jalan Rusak Parung Panjang

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan keterangan mengenai kondisi perbaikan Jalan Parung Panjang-Bunar di Kabupaten Bogor yang rusak parah dan membuat ratusan warga meninggal. Jalan itu rusak karena banyaknya aktivitas mobil tambang batu andesit dan pasir.
Adapun data ratusan orang meninggal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro berbincang dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih, Dedi Mulyadi yang diunggah di akun media sosial Instagram pribadi Dedi Mulyadi, dilihat Senin (10/2/2025).
"Selama kami menjadi Kapolres Bogor kurang lebih satu tahun delapan bulan, itu kasus kecelakaan yang diakibatkan baik itu lalainya si pengemudi, baik itu dari kontur jalannya yang kurang memadai," kata Rio.
"Jalan rusak dan sebagainya itu menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak. Selama kami di sini hampir seratus lebih, pak Gub," tuturnya.
1. Sebut Pemprov Jabar lamban dalam menangani perbaikan jalan

Dedi Mulyadi pun kaget mendengar hal tersebut dan menyatakan bahwa hal ini ada kaitannya dengan perbaikan jalan yang lamban oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia memastikan akan membenahi saat dirinya sudah dilantik nantinya.
"Punten (maaf) ya, bukan kami ingin negatif ya, tidaklah. Akibat lambatnya Provinsi membangun jalan itu berakibat pada kecelakaan," ujar Dedi.
Kemudian, Politisi Partai Gerindra ini mengklaim sudah menyiapkan rencana untuk melakukan perbaikan jalan di Parung Panjang-Bunar. Namun hal itu baru akan dilaksanakan di tahun 2026.
"Tahun 2026 kami sudah oke, karena 2025 terlalu mepet ya. kami bangun, total selesai yang penting tanahnya karena ingin diperlebar. Jadi kami akan bangun jalan tambang khusus," kata dia.
2. Pemprov hanya mampu perbaiki 1,1 kilometer

Merespons hal itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, Jalan Parung Panjang-Bunar memiliki panjang 28 kilometer dengan lebar rata-ratanya sekitar enam sampai tujuh meter.
Sementara, dari jumlah panjang dan lebar tersebut berdasarkan data yang dimilikinya ada sebanyak 12 kilometer mengalami rusak parah. Di tahun sebelumnya perbaikan jalan juga sudah dilakukan, namun tidak semuanya.
"Jadi yang rusak itu 13 kilometer, mulai dari Lebak wangi ke arah utara ke Banten. Tahun 2024, APBD Provinsi sudah menangani tapi hanya sanggup 1,1 kilometer dari 13 kilometer jalan yang rusak," ujar Bambang.
3. Untuk 1,1 kilometer saja harga perbaikan capai Rp10 miliar

Di sisi lain, biaya perbaikan jalan untuk 1,1 kilometer saja, dikatakan Bambang, Pemerintah Provinsi Jabar harus mengeluarkan anggaran hingga Rp10 miliar. Jumlah ini sama dengan membuat jalan baru.
"Sepanjang 1,1 Kilometer itu sekitar Rp10 miliar, itu seolah membuat jalan baru, jadi jalan yang ada itu adalah jalan beton dan itu harus kami bongkar semua, kemudian membuat jalan baru lagi menggunakan beton berkualitas yang lebih baik lagi. Itulah yang membuat satuan harganya menjadi cukup mahal," tuturnya.
DBMPR juga tidak setiap tahun menganggarkan perbaikan Jalan Parung Panjang-Bunar, karena keterbatasan anggaran. Sementara, saat ini, masih tersisa 12 kilometer jalan rusak di jalan tersebut dan akan dilakukan perbaikan secara menyeluruh pada 2025-2026.
"Memang angkanya (biaya) terlalu mahal, kemudian kami sudah merencanakan untuk penanganan yang sisanya 12 kilometer itu di 2025 dan 2026," ucapnya.