Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dinilai Bermasalah, KDM Sudah Sekolahkan Puluhan Siswa di Markas TNI

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mulai menerapkan program sekolah 'militer' untuk siswa yang dianggap bermasalah atau nakal. Di Kabupaten Purwarkata sudah ada 39 siswa sedangkan di Kota Bandung ada 30 siswa yang akan melaksanakan sekolah di Rindam III Siliwangi.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan siswa yang menjalani pendidikan di barak militer merupakan peserta didik yang sudah mengarah pada tindakan kriminal. Selain itu siswa juga dititipkan karena
orang tuanya sudah tidak sanggup untuk mendidik anak tersebut.

"Yang diserahkan itu adalah siswa yang oleh orang tuanya di rumahnya tidak mampu lagi untuk mendidik," kata Dedi Mulyadi di Rindam III/Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (2/5/2025).

1. Tak ada kewajiban siswa masuk barak

IDN Times/Debbie Sutrisno

Kebijakan 'menyekolahkan' siswa atau peserta didik yang bermasalah masih menuai pro dan kontra, terutama mengenai mekanisme pelaksanan. Belum ada aturan jelas atas program ini sehingga tak ada kewajiban siswa untuk masuk ke barak TNI dan menjalani pendidikan kedisiplinan.

Dedi menuturkan, apabila orang tua peserta didik tidak menyerahkan anak-anaknya, TNI tidak akan menerima. Sebab, nantinya orang tua harus membuat dan menandatangani surat pernyataan sebelum anaknya dititipkan ke markas TNI.

"Jadi penyerahannya harus oleh orang tua, tidak boleh penyerahan di luar orang tua. Kalau orang tuanya tidak menyerahkan, tidak diterima. Kalau masih sanggup mendidik, bikin surat pernyataan, sanggup mendidik. Kalau ada terjadi kriminal lagi, orang tuanya di situ harus ada tanggung jawab," kata Dedi.

2. Pendidikan militer siswa tidak ada durasi waktu

IDN Times/Debbie Sutrisno

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, durasi peserta didik yang menjalani pendidikan di barak militer akan disesuaikan dengan perkembangannya. Jika dalam waktu tiga hari sudah ada perubahan ke arah positif, mereka diizinkan pulang.

"Ya tergantung perkembangan, nanti disesuaikan. Bisa jadi ada yang sudah sebulan, sudah bugar, sudah baik, ada. Ada yang 3 hari sudah baik, kan tergantung," ujarnya.

3. Kedisiplinan penting untuk siswa

IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, salah satu siswa dari SMA 7 Kota Bandung, Jessica mengatakan bahwa program ini bisa berdampak baik untuk siswa khususnya yang memang bermasalah atau nakal selama menempuh pendidikan. Dia menilai bahwa pendidikan karakter yang baik saat ini sangat kurang dari orang tua, sehingga tidak masalah ketika harus mendapatkannya di luar seperti, seperti dari TNI.

"Kalau di rumah aja kan masyarakat kita itu mendukung kita untuk bisa disipilin, jadi ketika belajar di barak ini kita diharap bisa lebih disiplin dan bertanggung jawab," kata Jessica.

Siswa SMA lainnya, Gabriel menilai bahwa program seperti ini bisa saja dilaksanakan karena memang banyak teman seumurannya kurang disiplin dalam berbagai hal. Maka, ketika mereka masuk ke markas TNI diharap bisa meningkatkan kedisplinan dan rasa hormat baik kepada orangtua maupun guru.

"Kalau sudah dikirim ke sini semoga aja anaknya bisa semakin membaik setelah berapa lama," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us