Santri tewas usai tertimpa dinding pematang kolam (IDN Times/Fatimah)
Sekretaris Jenderal Yaspida Sukabumi, Rahmat Adi Kusuma mengatakan, lokasi kejadian dengan asrama para santri cukup jauh. Terlebih, ia pun mengklaim sudah menyosialisasikan kepada para santri bahwa lokasi tersebut dilarang untuk dilewati karena rawan longsor. Dinding pematang kolam yang roboh tersebut itu memiliki ketinggian sekitar 1 meter lebih.
"Tentunya kami pun agak sedikit bingung ada anak/anak di sana pada waktu kegiatan pengajian. Karena kebetulan korban meninggal dunia ini semua kelas VIII. Korban luka-luka mayoritas kelas VIII dan XI, berusia sekitar 13 tahun," kata Rahmat.
Pihaknya memastikan, bahwa seluruh biaya rumah sakit dan pemulasaran akan ditanggung oleh ponpes. Atas peristiwa tersebut, dia juga akan melakukan evaluasi.
"Dari pihak ponpes tentunya, sudah dimasukkan ke rumah sakit, masalah pembiayaannya kami dari ponpes insyaallah akan menanggung semua, begitupun untuk korban meninggal dunia sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing alhamdulillah mereka menerimanya dengan baik dan tentunya insyallah akan ada santunan-santunan yang akan diberikan kepada para korban," ujarnya.
Empat orang santri yang meninggal dunia saat ini sudah diantarkan ke rumah duka. Sedangkan, lima orang santri yang mengalami luka masih menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara Secapa Polri, Sukabumi.