Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (Facebook.com/AniesBaswedan)

Bandung, IDN Times - Berbagai lembaga survei dan pakar politik mulai memprediksi sosok-sosok bakal calon yang akan meramaikan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mulai dari kepala daerah hingga sosok jajaran menteri saat ini digadang-gadang akan maju dan bersaing menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Nama yang saat ini santer muncul di publik yaitu Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Kedua gubernur ini banyak mendapatkan respons baik dari lembaga survei dan pengamat politik. Keduanya juga dianggap tepat jika maju dalam kontestasi Pilpres di 2024.

1. Ridwan Kamil dan Anies Baswedan makin lengket

Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (Facebook.com/AniesBaswedan)

Kedekatan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan saat ini cukup intens. Keduanya juga terlibat dalam beberapa kegiatan ke kenegaraan, salah satunya co-chair G20.

Dari kedekatan itu, Pengamat Politik Universitas Padjadjaran, Firman Manan mengatakan, peluang keduanya masuk dalam bursa Capres 2024 sangat memungkinkan. Hal itu juga didorong dengan elektabilitas yang baik.

"Dari sisi ektabilitas, tentu kalau kita lihat hasil-hasil survei, kan, memang keduanya itu punya tingkat elaktibilitas yang cukup tinggi. Artinya, punya potensi untuk maju termasuk untuk dipasangkan," ujar Firman saat dihubungi, Sabtu (26/2/2022).

Meski keduanya berpotensi maju di Pilpres 2024, Firman bilang, ada beberapa persoalan yang harus dipersiapkan sejak saat ini, yaitu soal kendaraan politik.

"Ada problema ya, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Karena kan keduanya belum berpartai. Nah itu yang akan menjadi kendala utama, apalagi kemarin sudah diputuskan oleh MK yang gugatan 20 persen itu tidak dikabulkan, artinya untuk 2024 akan tetap menggunakan threshold 20 persen," ungkapnya.

Dengan kondisi belum berpartai, Firman menjelaskan, hal itu akan menjadi kendala jika tidak dilakukan sedini mungkin. Adapun dalam tahun depan pendaftaran calon presiden sudah dibuka dan akan berlanjut dengan kampanye-kampanye.

"September 2023 itu sudah pendaftaran calon, walaupun kalau kita lihat polanya. Biasanya pemasangan itu dilakukan di saat-saat terakhir oleh partai. Itu juga menjadi problem," ungkapnya. 

2. Keduanya diusulkan masuk partai politik dari sekarang

Editorial Team

Tonton lebih seru di