BPBD Majalengka/ Petugas pasang 'EWS' manual
Kendati pergerakan tanah berdampak pada retakan di teras puluhan rumah warga, tetapi mereka diketahui masih belum pindah.
Untuk mengantisipasi adanya korban ketika kembali terjadi pergerakan tanah, Reza menjelaskan BPBD sudah memasang alat peringatan dini manual. Setidaknya ada tiga titik yang dipasang peringatan dini manual itu.
"Idealnya, untuk peringatan dini itu ada yang namanya EWS (Early Warning System). Tapi karena kami tidak punya, akhirnya bikin secara manual," katanya.
"Kami gunakan kaleng bekas yang dirakit sedemikian rupa. Sehingga ketika ada pergerakan tanah, kaleng itu bisa berbunyi, jadi penanda, dan warga bisa melakukan tindakan," ujar Reza.
Di Kabupaten Majalengka sendiri, sejatinya pernah dipasang EWS di lima titik yang dianggap rawan bencana. Namun, saat ini hanya ada dua titik yang kabarnya masih berfungsi.
"Yang masih ada itu di Desa Cibeureum (Kecamatan Talaga), dan Desa Jerukleeut (Kecamatan Sindangwangi). Itu dipasang pada 2019 oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta. Yang tiga titik sudah rusak," katanya.