Gunardi menjelaskan, sebelum kejadian, lokasi sekitar sempat diguyur hujan deras disertai angin. Empat ruangan itu roboh diduga lantaran tidak kuat menahan terjangan angin yang cukup kencang.
Namun, kata dia, ambruknya beberapa ruangan SDN itu tidak sampai menimbulkan suara yang keras. Berdasarkan keterangan dari warga, lanjut Gunardi, mereka tidak mendengar ada suara bangunan roboh.
Padahal, saat kejadian ada beberapa orang di Musala Sekolah. "Ada orang-orang ngaji di musala yang lokasinya persis berada di samping ruang kelas yang ambruk. Tapi anehnya, kata mereka, tidak terdengar suara ambruk. Tetangga sebelah sekolah juga gak dengar,” ujar dia.
Salah satu ruang kelas yang ambruk dalam peristiwa itu yakni ruang kelas 3. Dalam musibah itu, tidak ada korban jiwa, lantaran saat ini masa libur kenaikan kelas.
"Kalau barang-barang, paling cuma satu printer aja dan itu sudah diamankan. Namun beberapa arsip sekolah masih berada di dalam kelas, karena proses evakuasi genteng saat ini masih dilakukan," kata dia.