Digitalisasi Pasar Jadi Target Disperindag Jabar Lima Tahun ke Depan

Bandung, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat membeberkan beberapa target utama untuk lima tahun ke depan. Ada beberapa sektor yang akan digenjot, salah satunya moderenisasi pasar tradisional agar bisa bersaing dengan pelaku jual beli daring.
Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan, ada lima tahun ke depan dari sisi industri ada 12 strategi yang dikolaborasikan bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota, seperti pembuatan akun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
"Di mana industri baru harus masuk ke akun tersebut. Itu indikator yang menunjukkan ada usaha baru di industri di seluruh kabupaten/kota," ujar Noneng, Rabu (19/2/2025).
1. Sentra-sentra industri juga akan diperbanyak

Kemudian ada juga dukungan kepada sentra industri, ia memastikan, pemerintah provinsi akan mendukung sentra-sentra yang ditetapkan bupati/wali kota seluruh Jabar. Terlebih, provinsi memiliki kewenangan untuk mengusulkan, kemudian membina sentra tersebut.
"Sentra ini kami pilah, mana yang strategi industri hijau. Misalnya untuk lingkungannya kami perbaiki, bahan perwarna alami, bahan yang tidak berbahaya misalkan untuk Ciwaringin, warna yang diperlukan tapi tidak merusak lingkungan," tuturnya.
2. IKM harus berkembang

Sampai saat ini, ada beberapa di Jabar, seperti sentra kelapa hingga rumput laut. Noneng menjelaskan, itu mulanya hanya menjual buah kelapa saja, kemudian ditingkatkan nilai tambah agar pendapatan IKM lebih meningkat.
"Kemudian sentra devisa yang siap untuk ekspor, kemudian diversifikasi produk. Ini kami kategorikan produk terbaru, inovasi dari industri kecil. Strategi itu tadi diimplementasikan di sentra-sentra dan kami kategorikan untuk ada nilai tambah," ujarnya.
3. Digitalisasi pasar ditingkatkan agar tidak kalah dengan penjualan daring

Di sektor pasar, Noneng mengungkapkan, saat ini ada kecenderungan masyarakat mulai banyak berbelanja secara daring dibandingkan langsung datang ke pasar. Sehingga, Pemprov Jabar akan meningkatkan dari sisi digitalisasinya agar tidak ketinggalan.
"Pasar sekarang relatif ditinggalkan karena ada saingan dalam bentuk daring. Jadi pasar harus berbenah supaya nyaman untuk orang datang. Pasar bisa jadi tempat wisata, tempat stabilitas harga, menjadi pusat untuk pengembangan produk dalam negeri. Tentu saja tidak kudet tapi harus update di digitalnya," kata Noneng.
Ia memastikan, pasar ini harus bisa distandarkan dengan digitalisasi kekinian, dan target lima tahun selanjutnya yaitu industri, perdagangan, dan pengawasannya.
"Perlindungan konsumen itu termasuk pengawasan barang beredar, mana yang harus diawasi termasuk juga pupuk untuk ketahanan pangan. Itu jadi target kami di lima tahun ke depan," kata dia.