Digelar Besok, Ini Panduan Lengkap Pilkada Jabar 2024

Bandung, IDN Times - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak akan digelar Rabu (27/11/2024). Masyarakat akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih Paslon Gubernur, Bupati dan Wali Kota untuk periode 2024-2029.
Di Jawa Barat ada 27 kabupaten dan kota dan tingkat provinsi yang akan turut mengikuti gelaran Pilkada 2024. Pilkada kabupaten dan kota di Jawa Barat mayoritas bersaingan dengan ketat.
Adapun untuk kotak kosong hanya ada satu, yakni di Pilkada Kabupaten Ciamis.
Untuk Pilgub Jawa Barat ada empat pasangan calon yang akan bersaing dan memperebutkan kursi orang nomor satu di Tanah Pasundan.
Siapa saja pasangan yang akan dipilih masyarakat di Pilgub Jabar? Berikut ulasannya:
1. Berikut deretan Paslon Pilgub Jabar

Pilgub Jabar berisi empat pasangan calon yang diusulkan oleh beberapa koalisi partai politik. Berdasarkan nomor urut surat suara, urutan nomor satu diisi pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dari PKB. Keduanya membawa tagline Jabar Bahagia Lahir dan Batin.
Pasangan ini mendaftarkan diri pada jam terakhir sebelum ditutup. Melalui tagline Jabar Bahagia Lahir dan Batin paslon ini berkomitmen akan memberikan beberapa program unggulan kepada masyarakat.
Salah satu yang muncul dalam debat terakhir yaitu, memperbanyak desa dan meningkatkan bantuan desa dari Rp100 juta menjadi Rp500 juta.
Sementara nomor urut dua Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja yang diusulkan oleh PDI Perjuangan mengusung tagline Jabar Untuk Semua. Keduanya juga mendaftarkan diri di menit akhir sebelum ditutupan pendaftaran.
Pasangan dua memiliki banyak program yang akan diaplikasikan jika terpilih nantinya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Program yang diberikan pun dikemas dalam singkatan yang unik, salah satu contohnya ialah Seblak (Sekolah Berbasis Latihan Kerja). Program ini dipercaya mampu mengatasi pengangguran terbuka.
Kemudian pasangan nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie membawa tagline Silih Asah, Silih Asuh, Silih Asih. Pasangan ini diusung oleh PKS, NasDem, PPP.
Mereka berkomitmen untuk melanjutkan program gubernur terdahulu yaitu Ahmad Heryawan.
Salah satu program paling mencolok yaitu program satu desa satu industri. Kedua jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jabar, mereka akan membuat desa berdaya dengan menghadirkan industri yang mampu menyerap tenaga kerja.
Pasangan terakhir, nomor urut empat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan membawa tagline Jabar Istimewa. Keduanya diusulkan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mayoritas merupakan pendukung pemerintah presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran.
Melalui Jabar Istimewa pasangan yang biasa disebut Dermawan ini memiliki banyak program, salah satunya yaitu ingin membuat sekolah semi militer yaitu, SMK Jabar Istimewa.
2. Berikut tata cara memilih

Dalam Pilkada 2024 ini, masyarakat Jawa Barat yang memiliki hak pilih akan mencoblos dua surat suara yaitu Pilgub Jabar dan Pilkada kabupaten dan kota masing-masing.
Berdasarkan ketentuan KPU, masyarakat bisa mempersiapkan terlebih dahulu dengan mengetahui lokasi pencoblosan, di mana biasanya ada di TPS terdekat di area rumah.
Kemudian, biasanya petugas sudah mengirimkan langsung formulir Model C-Pemberitahuan KPU. Nantinya, formulir itu harus dibawa bersama KTP saat datang ke TPS.
Adapun waktu pencoblosan di TPS akan dibuka pada pukul 07.00 WIB dan ditutup pada pukul 12.00 WIB waktu setempat.
Pemilih diharapkan datang di antara jam-jam tersebut, dan diminta datang tepat waktu. Ketentuan ini tidak hanya untuk masyarakat yang masuk dalam DPT, melainkan pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Bahkan, pemilih tambahan juga bisa menggunakan hak pilihnya satu jam sebelum TPS ditutup. Dengan catatan selama surat suara masih tersedia.
Kemudian, masyarakat yang datang ke TPS harus melakukan registrasi dan verifikasi identitas. Pemilih akan diarahkan oleh petugas KPPS untuk menunjukkan undangan memilih dan e-KTP sebagai bukti identitas.
Setelah itu, petugas kemudian akan mencocokkan identitas pemilih dengan daftar pemilih yang ada.
Kemudian, usai identitas diverifikasi, pemilih diminta mengisi daftar hadir sebagai bukti telah mengikuti pemungutan suara. Selanjutnya mereka tinggal menunggu giliran sampai namanya dipanggil oleh petugas KPPS.
3. Ada dua surat suara yang akan diberikan

Setelah menerima, mengantre, dan mendapatkan giliran mencoblos, pemilih akan diberikan surat suara yang berbeda sesuai dengan jenis pemilihan di wilayah.
Pada Pilkada 2024, ada tiga jenis surat suara dengan warna yang berbeda, yang masing-masing mewakili tingkat pemerintahan yang berbeda.
Merah marun untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, biru muda untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati; hijau tosca untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Pemilih harus mengecek juga apakah surat suara dalam kondisi rusak atau tidak. Selain itu, harus ada tanda tangan dari ketua KPPS, dan belum tercoblos.
Surat suara yang sah harus ditandatangani oleh ketua KPPS untuk memastikan keabsahannya.
Kemudian, pemilih akan diarahkan ke bilik suara dan bisa langsung memilih dengan menggunakan paku yang sudah disediakan. Ingat, pemilih harus mencoblos satu kali saja pada kolom yang tersedia di surat suara.
Selain itu pemilih bisa mencoblos di kolom nomor urut, foto, atau nama pasangan calon.
Hal ini harus diperhatikan agar surat suara lain yang tercoblos tetap sah. Setelah itu, pemilih bisa langsung melipat dan memasukan ke kotak suara yang sudah disediakan.
Kemudian, pemilih bisa langsung mencelupkan jari di tinta ungu sebagai bukti sah telah menggunakan hak pilih.
4. KPU Jabar targetkan peningkatan partisipasi masyarakat

Dalam Pilkada di Jawa Barat ini, KPU Provinsi Jawa Barat menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 sebanyak 35.925.960 orang, dengan jumlah tempat pemungutan suara 73.835 TPS tersebar di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Angka ini, menurut Ketua KPU Provinsi Jawa Barat Ummi Wahyuni, mengalami peningkatan 211.059 orang dari data pemilih pada pemilu pada 14 Februari 2024, yang tercatat 35.714.901 orang.
Akan tetapi, jika dibandingkan daftar pemilih sementara (DPS), jumlah DPT ini mengalami penurunan sebanyak 40.880 orang setelah pemutakhiran data.
Berdasarkan informasi terakhir, Ummi memastikan semua logistik surat suara untuk kabupaten dan kota sudah tersalurkan dengan maksimal. Bahkan hal ini sudah selesai sejak H-2 pencoblosan.
Sementara itu Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengharapkan agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya. Sebab mereka menargetkan partisipasi masyarakat harus meningkat.
"Kami menargetkan angka partisipasi 76 persen atau naik dua persen dari pemilihan gubernur sebelumnya," kata Hedi belum lama ini.