Difabel Butuh Lebih Banyak Bantuan Termasuk Terapi Kesehatan

Bandung, IDN Times - Ratusan penyandang disabilitas di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Selain itu mereka juga mendapatkan bantuan berupa pakaian sekolah, alat tulis, dan makanan. Kegiatan pemberian bantuan kepada penyandang disabilitas ini dilakukan di kota Bandung, Jumat (28/2/2025).
Nuralisa, Salah satu orang tua siswa disabilitas, mengaku senang dengan adanya kegiatan bakti sosial ini. menurutnya bakti sosial kepada difabel masih sangat minim sehingga ketika diselenggarakan banyak penyandang disabilitas dari berbagai daerah yang langsung mendatangi tempat ini untuk mendapatkan bantuan.
“ Pokoknya ini sangat membantu kami karena kita bisa dapat seragam terus ada alat sekolah juga dan ada juga pemeriksaan kesehatan ini sangat baik dilakukan untuk kami yang membutuhkan khususnya untuk anak-anaknya sendiri,” kata Nuralisa.
1. Harus lebih banyak kegiatan untuk mereka

Hal Senada disampaikan oleh Vivi. Ibu dari seorang penyandang disabilitas yang sekarang duduk di kelas 2 SDN Cicendo kota Bandung mengaku bahwa banyak sekali hal yang harus didapatkan penyandang disabilitas. Selama ini bantuan dirasa tidak merata dan tidak semua yang dibutuhkan bisa diberikan oleh orang tua.
Misalnya, terapi untuk para penyandang disabilitas masih minim didapatkan secara gratis. Jika pun ada terapi ini diberikan hanya dalam waktu tertentu saja atau oleh organisasi tertentu saja.
“ Ya kami harap pemberian terapi untuk disabilitas ini bisa lebih banyak baik itu yang dilakukan oleh pemerintah atau bantuan-bantuan seperti ini,” kata Vivi.
2. Jangan marjinalkan difabel

Tekad untuk dapat menyetarakan hak difabel coba dilakukan Petrus Adam Santosa bersama kawannya dr Adrian Suhendra, yang melakukan bakti sosial bersama untuk para disabilitas tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Bhineka di Jalan Hercules, Kota Bandung secara rutin. Sejak 2018, mereka berbagi kepada sesamanya khususnya dari kalangan disabilitas beserta keluarganya.
Menurut Adam kepeduliannya terhadap disabilitas ini bermula saat dia memiliki pegawai yang juga disabilitas. Pegawai ini selalu cerita bagaimana dirinya diperlakukan secara tidak adil.
"Staf saya ini sering tidak dianggap, misalnya saat membuat KTP disuruh pulang nanti saja katanya. Padahal sebagai warga negara mereka pun memiliki hak-haknya untuk mendapatkan pelayanan jasa publik," katanya pada Kamis 27 Februari 2025 di lokasi.
Sejak saat itu Adam pun lalu meminta stafnya tersebut mengumpulkan mereka yang kurang beruntung ini. Selain mendapatkan seragam, buku-buku, para kaum disabilitas juga mendapatkan pengobatan gratis, hingga pemberian makanan.
Meski demikian kegiatan yang sudah ada sejak 2018 ini, sempat terhenti akibat pandemik COVID-19. Namun setelah itu coron mulai reda, kegiatan ini dilanjutkan lagi.
"Kita juga sediakan website khusus untuk para penerima bantuan ini. Mereka yang mendapatkan manfaat dari kegiatan ini akan divideo. Sehingga tidak ada yang merasa dirugikan, atau bantuannya misalnya diberikan dua kali," katanya.
Adam juga pada saat itu memperlihatkan bahwa mereka yang mendapat bantuan seragam akan disesuaikan ukuran badannya. Jangan sampai kata dia ada yang mendapat baju kebesaran atau kekecilan.
3. Dapat memberikan semangat lebih bagi difabel

Koordinator Ibadah Javaretro, Restu menyampaikan pada kegiatan kali ini menghadirkan sebanyak 130 keluarga disabilitas. Mereka datang dari Bandung Raya, baik dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, KBB hingga Kota Cimahi.
"Semoga dengan kegiatan ini membantu meringankan beban kaum disabilitas ini. Kami juga rutin mengadakan kegiatan ini setiap bulannya," katanya.
Oleh karena itu Restu pun berharap semoga dengan kegiatan bakti sosial membuat para kaum disabilitas bisa semangat lagi. Termasuk untuk terus berkarya meski ada keterbatasan.
Salah seorang guru dari SLB-BC YPLAB Cibaduyut Adi Ruhyadi menyampaikan, pada kesempatan tersebut dia hadir bersama belasan siswanya. "11 orang dari kami adalah tuna grahita dan 5 orang tuna rungu. Sebanyak 3 orang alami sakit jadi tidak hadir ke sini," katanya.
Dia berterima kasih kepada Javaretro yang telah memberikan fasilitas buku-buku pada siswa-siswanya.
"Orang tua pun hadir ke tempat ini untuk mengantarkan anak-anaknya tersebut," katanya.