Ilustrasi AI. (pexels.com/cottonbro studio)
Dengan mengusung tema “Bridging AI Literacy and AI Safety: Building Responsible AI in ASEAN,” pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini mempertemukan para pembuat kebijakan, pendidik, pemimpin muda, organisasi masyarakat sipil, serta pakar sektor swasta untuk membahas peluang dan tantangan yang muncul seiring perkembangan teknologi AI secara regional.
Program ini menampilkan sambutan utama, diskusi panel, talk show, sesi networking, serta peluncuran resmi program pembelajaran digital unggulan yakni AI Class ASEAN.
Momen ini menegaskan pentingnya platform pembelajaran online tersebut beserta keseluruhan program AI Ready ASEAN dalam membekali generasi sekarang dan mendatang di Malaysia dengan keterampilan yang dibutuhkan guna membentuk masa depan ASEAN yang inklusif dan berorientasi pada inovasi.
Sejak diluncurkan, program AI Ready ASEAN telah mencatat kemajuan yang signifikan dalam mempromosikan literasi dasar terkait AI. Melalui kampanye Hour of Code, lebih dari 400.000 penerima manfaat program di sepuluh negara ASEAN telah memperoleh pengetahuan dasar tentang konsep-konsep AI. Local implementing partners (LIP) atau mitra pelaksana program di seluruh kawasan telah berperan penting dalam berupaya membangun jaringan lokal yang kuat di universitas, sekolah, lembaga pemerintah, serta organisasi masyarakat.
“Kami memandang AI bukan sekadar alat, tetapi sebagai penggerak bagi kemajuan yang inklusif apabila digunakan secara bertanggung jawab. Di Google.org, kami mendukung program seperti AI Ready ASEAN untuk memastikan pendidikan dasar AI dapat menjangkau mereka yang membutuhkan sehingga dapat memperoleh manfaat yang besar. Dengan memperluas akses secara lokal dan menyesuaikannya dengan kebutuhan komunitas, kami berupaya membangun generasi yang mampu memanfaatkan AI secara kritis, kreatif, dan dengan penuh kesiapan,” ujar Marija Ralic, Kepala Google.org Asia Pasifik.