Diduga Cemari Sungai Cilemahabang, DLH Sidak Industri di Bekasi

- Perlu uji laboratorium untuk memastikan pencemaran sungai
- Banyak industri buang limbah langsung ke Sungai Cilemahabang
- Pemprov Jabar memberi perhatian dan tindakan terkait isu pencemaran
Bandung, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua lokasi industri di Kabupaten Bekasi, yang dilewati Sungai Cilemahabang. Tim Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH melakukan sidak untuk menelusuri langsung sumber pencemaran sungai yang sempat viral.
"Ini dalam rangka pengawasan dan mengumpulkan sampel air di Waste Water Treatment Plant (WWTP) atau IPAL kedua kawasan industri. Nanti, insyaallah, akan diteliti di lab kita di Bandung. Hasilnya kemungkinan baru keluar lima hari lagi," ujar Kepala DLH Jabar Ai Saadiah Dwidaningsih, dalam keterangan diterima IDN Times, Minggu (13/7/2205).
1. Harus ada uji lab untuk memastikan

Dari pengamatan awal di lapangan, kata Ai, secara visual memang tampak parameter warna dari limbah di titik "outfall" berwarna lebih gelap dan berbuih. Namun, apakah melebihi baku mutu dan menimbulkan pencemaran, masih perlu dibuktikan dengan hasil pengujian di lab.
Ai menegaskan, bila terbukti melebihi ambang batas baku mutu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2024, yang melakukan pencemaran bisa dikenakan sanksi administratif berupa paksaan pemerintah dan denda.
"Kemudian sanksi perdata, bahkan mungkin pidana jika sampai menimbulkan korban," kata Ai.
2. Banyak industri buang limbah langsung ke sungai

Sebelumnya, menurut Ai, tim relawan di daerah sudah melakukan identifikasi awal untuk memetakan kemungkinan sumber pencemaran.
"Tim kami melakukan pemeriksaan sederhana oleh Tim Patroli Sungai, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengawasan hari ini untuk memastikan langsung ke lapangan, terutama ke lokasi yang diindikasikan sebagai sumber pencemar," ujarnya.
Di lokasi ini terdapat beberapa kawasan industri yang melakukan pelayanan pengolahan air limbah dari industri "tenant" dengan jumlah 600-1000 lebih industri, mulai dari industri tekstil hingga logam.
3. Jadi perhatian Pemprov Jabar

Sebelumna, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan apresiasinya atas kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan di Jawa Barat. Ia memastikan bahwa pihaknya telah memulai langkah investigasi terkait pencemaran Sungai Cilemahabang.
“Postingannya sudah kami tindak lanjuti dan kami telusuri. Tidak usah khawatir, saya pasti memberi tindakan pada siapa pun, mau besar mau kecil, apabila melakukan pelanggaran lingkungan,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi juga menegaskan bahwa sekecil apa pun pelanggaran lingkungan akan ditindak tegas demi menjaga ekosistem sungai dan keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.
“Terima kasih atas kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan di Jawa Barat. Masukan ini tentu menjadi dorongan bagi kami untuk segera menyelesaikan masalah-masalah terkait lingkungan,” tambahnya.