Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Diaspora Jadi Alat untuk Rawat Hubungan Baik Antarnegara

Ilustrasi negara negara(pexels.com/Lara Jameson)

Bandung, IDN Times – Ada banyak upaya bagi sebuah negara dalam merawat hubungan baik dengan negara-negara lainnya. Selain perdagangan dalam konteks ekspor-impor, nyatanya diaspora di Indonesia sendiri memegang peranan penting dalam urusan tersebut.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Diaspora dianggap penting salah satunya untuk memengaruhi dinamika antar negara. Melalui koneksi, pengaruh kebudayaan, dan dukungan finansial, diaspora dapat menjadi kekuatan dalam diplomasi dan pembangunan.

Untuk menganalisis secara mendalam pengaruh diaspora terhadap hubungan antarnegara dalam konteks hubungan internasional, perlu dilakukan dengan mengidentifikasi mekanisme dan dampak konkret keterlibatan diaspora dalam diplomasi, ekonomi, konflik dan keamanan, serta pendidikan dan penelitian

Menurut Lazuardi Azka, mahasiswa Bauman Moscow State Technical University Rusia misalnya, dengan jumlah diaspora yang terus meningkat, pemahaman akan kontribusi para perantau ini menjadi hal yang krusial.

“Tentu krusial dalam urusan mempertahankan hubungan baik antar negara," ungkap Lazuardi, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (31/5/2024).

1. Pentingnya libatkan peran diaspora dalam tingkatkan hubungan antarnegara

instagram

Untuk memperjelas peran diaspora dalam mempertahankan hubungan baik antarnegara, perlu adanya pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya melibatkan diaspora dalam diplomasi internasional dan meningkatkan hubungan bilateral antarnegara.

Di samping itu, diaspora Indonesia memiliki peran penting dalam integrasi sosial antarnegara yang ditinggalinya.

"Kita harus memahami kontribusi diaspora dalam memperkuat hubungan antar negara serta memperkaya budaya dan nilai-nilai yang ada," ujar Lazuardi.

2. Perbedaan budaya jadi tantangan bagi para perantau

Pembelajaran bahasa dan budaya Jawa nantinya juga akan menyasar mahasiswa UTHM. (Dok. Humas Unesa)

Di sisi lain Lazuardi melanjutkan, para perantau ini mengalami berbagai kendala dan tantangan dalam mempertahankan identitas sosial mereka di luar negeri. Salah satunya mengenai perbedaan budaya antara Indonesia dan negara tujuan.

“Beberapa kendala lainnya adalah adaptasi budaya yang cukup beragam dan bahasa. Lalu identitas ganda, perbedaan nilai dan tradisi, juga adanya diskriminasi dan stereotip,” tuturnya.

3. Memerlukan dukungan pemerintah kedua negara

Ilustrasi belajar di Perguruan Tinggi (pixabay.com/geralt)

Menghadapi tantangan-tantangan ini, para pelaku diaspora memerlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk komunitas diaspora, serta dukungan dari pemerintah Indonesia dan negara tujuan.

"Program-program yang mendukung integrasi sambil mempertahankan identitas budaya, serta pendidikan multikultural, bisa sangat membantu dalam mengatasi kendala-kendala tersebut,” tuturnya.

Share
Editorial Team