Bandung, IDN Times - Perusahaan transportasi daring (online), Grab, menjadi mitra pemerintah kota (Pemkot) Bandung dalam program carpooling. Dalam masa uji coba, program kerja sama dengan konsep Grab to Work ini kemudian mendapat penolakan dari pengemudi Gojek, yang juga perusahaan serupa.
Tak hanya itu, Grab dan Pemkot Bandung bahkan dianggap melakukan monopoli bisnis. Karena melalui program ini, perusahaan transportasi lain akan mendapat dampak negatif dari berkurangnya penumpang.
Menanggapi hal ini, Head Area West and Central Java Grab Indonesia Yose Tierza Arizal mengatakan, kerja sama ini sebenarnya tidak memonopoli. Sebab, perusahaan mana pun bisa menjalankan program serupa bersama Pemkot Bandung.
"Ini kan terbuka untuk perusahaan mana pun yang mampu berkolaborasi dengan pemerintah. Nah saat ini kami punya layanan yang bisa menunjang keinginan Pemkot Bandung," ujar Yose dalam acara peluncuran maskot Grab Jawa Barat, Rabu (20/3).