Omong-omong soal skena merek lokal, atau akrab disebut clothing line Indonesia, sebenarnya sudah menunjukkan kebangkitannya lebih dari 20 tahun silam. Tidak sedikit orang menganggap bahwa kebangkitan clothing line lokal untuk dapat bersaing dengan jenama asing dimulai di Bandung, tempat yang juga dijuluki sebagai kota fashion.
Titik kebangkitan itu dimulai oleh UNKL347 (dengan nama 347 ketika pertama kali berdiri) sekitar tahun 1996. Dendy Darman, sang founder, dengan lingkarannya yang sama-sama menggeluti disiplin desain, mencoba menumpahkan ide kreatif dan kehausannya akan menciptakan karya kepada berbagai apparel, salah satunya tentu kaus.
“Kami enggak pernah bikin sesuatu dengan harapan laku, untung sekian, dan lain-lain. Itu hanya hadiah saja, dan enggak pernah ada di pikiran kami. Kami mencoba mempertahankan idealisme, maksudnya dari dulu UNKL347 dibikin itu benar-benar kita mau bikin pakai hati lah,” ujar Dendy, dalam siaran live program UKM (Unit Kreativitas Milennial) vol.01 di Instagram IDN Times, Selasa (12/1/2021) malam.
Apa yang dikatakan Dendy bukan hanya ucapan belaka. Buktinya, pernah suatu waktu UNKL347 menutup gerainya hanya gara-gara mereka tak punya desain baru untuk dipajang di tokonya.
“Kami bisa tutup toko gara-gara gak punya desain, atau memang kami lagi ingin surfing dulu sebulan. Karena menurut kami, sayang juga kalau ada pembeli yang membeli barang kami dengan desain asal-asalan," kata Dendy.
"Penginnya benar-benar sampai ke end user itu dengan kualitas terbaik, dengan hasil development yang maksimal,” tuturnya.