Bandung, IDN Times - Jumlah bayi stunting di Indonesia khususnya Jawa Barat masih tinggi. Dari data Pemprov Jabar pada 2021 jumlah angka stunting berada di angka 33,68 persen. Angka ini perlahan menurun menjadi 20,2 persen pada 2022 mengutip survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan. Provinsi tersebut menempati peringkat ke-22 secara nasional.
Salah satu cara untuk menekan angka stunting adalah dengan memberikan makanan bergizi pada bayi. Upaya untuk memberikan gizi baik tersebut coba dipecahkan oleh sejumlah mahasiswa dari Universitas Padjadjaran dengan membuat inovasi makanan pendamping ASI (MPASI) instan. Selain bernilai gizi, produk yang diberi nama “Dekamon Chunk” ini juga praktis digunakan.
Para mahasiswa tersebut yaitu Itsnaini Syakirah Rabbani, Setyarini Rahayuningsih, Riri Andini Suganda, Ayesha Humaira Pujonarko, dan Muhammad Kamal Amarullah dibawah bimbingan dosen Pertanian Unpad Ana Khalisa, S.P., M.Si.
Dekamon Chunkmerupakan produk MPASI instan berbentuk cube yang dibuat dengan menggunakan metode Dehydrated Press agar praktis dan tahan lama. Pembuatan produk ini memperhatikan asupan gizi pada anak serta dengan menimbang minatibu milenial terhadap kepraktisan dalam memenuhi kebutuhan anak.
