Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi kasus puluhan siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur yang mengalami keracunan massal usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pada Senin (21/4/2025). 

Kasus ini menurutnya harus dijadikan pembelajaran agar ke depannya penyelenggara, dalam hal ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pihak yang menghidangkan makanan, bisa lebih berhati-hati. 

"Jadi gini saja, ke depan para penyelenggaranya harus lebih berhati-hati, katering yang membuat masakannya harus senantiasa mempertimbangkan aspek-aspek higienitas hingga keamanan siswa yang akan mengonsumsi itu. Jadi pesan saya itu," kata Dedi, Kamis (24/4/2025).

1. SPPG harus lebih teliti

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dia menyarankan agar SPPG juga bisa lebih ketat dalam mengecek kondisi makanan yang akan diberikan terhadap warga dan penerima program dari pemerintah pusat ini.

Pengetatan pengecekan itu dapat meminimalisir terjadinya peristiwa keracunan di sekolah-sekolah lainnya. 

"Bila perlu ya, sebelum dimakan oleh siswa diperiksa. Dirasakan langsung," ucapnya. 

Meski demikian, Dedi memastikan peristiwa ini akan dievaluasi oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggungjawab program tersebut. 

"Evaluasi kan bukan kewenangan provinsi. MBG kan program dari pemerintah pusat. Jadi yang mengevaluasinya lembaga Badan Gizi Nasional, ya mereka bidangnya," katanya. 

2. Siswa dari dua sekolah di Cianjur keracunan MBG

Editorial Team

Tonton lebih seru di