Cafe Simba di Bandung Zoo (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Sementara itu Pemkot Bandung membuka opsi melibatkan Kemenhut untuk mencabut izin lembaga konservasi Yayasan Margasatwa Tamansari selaku pengelola.
Kepala Sub Bidang Pengamanan Barang Milik Daerah dan Pencatatan Barang Persediaan BKAD Kota Bandung, Herman Hari Rustaman mengatakan bahwa opsi itu diambil apabila konflik internal antara dua manajemen yang berselisih berlanjut dan tidak kunjung diselesaikan.
"Kalau dua kubu yayasan tidak bisa berdamai, Pemkot Bandung akan bersurat ke Kementerian Kehutanan untuk mengajukan pencabutan izin lembaga konservasi," ujar Herman.
Sementara itu, Yaya Suhaya selaku Ketua Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) menjelaskan bahwa konflik beberapa hari kemarin diduga berasal dari Taman Safari Indonesia (TSI) menggandeng lembaga keamanan Red Guard guna menyerbu kebun binatang Bandung.
Gerbang utama didobrak, pintu manajemen dijebol, dan para pekerja yang menginap di dalam dipaksa keluar secara paksa. Tak hanya karyawan, belasan petugas keamanan internal Bandung Zoo pun ikut diusir.
"Kami sangat khawatir terhadap satwa, terutama bayi-bayi yang harus diberi pakan pagi hari. Kalau tidak segera ditangani, bisa mati satu per satu," ungkap Yaya.
Tak satu pun bisa masuk ke area kerja untuk memberi makan satwa, termasuk bayi-bayi hewan yang butuh susu dan perawatan intensif. Kendaraan pengangkut pakan pun tertahan.
"Ini bukan konflik biasa. Ini sudah masuk tahap pengambilalihan paksa, dan satwa jadi sandera," ujar Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafei.