Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Inin Nastain/ Gubernur Dedi Mulyadi

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum mau melakukan tanda tangan untuk usulan dana hibah perbaikan ruang kelas sekolah keagamaan/pesantren tahun 2025. Dia memastikan akan melakukan investigasi terlebih dahulu terhadap calon penerima bantuan ini.

Selain itu, Dedi segera melakukan audit investigatif mengenai yayasan pondok pesantren penerima bantuan-bantuan yang sebelumnya diusulkan melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).

"Kami akan melakukan audit investigatif. Hasil audit investigatif kami akan serahkan pada penyidik," ujar Dedi di Bandung, Senin (28/4/2025).

1. Wilayah basis pesantren hanya dapat ratusan juta Rupiah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (IDN Times/Fatimah)

Sebelumnya, Dedi membuka beberapa data penerima dana hibah perbaikan ruang kelas sekolah keagamaan/pesantren tahun 2025. Hasilnya membuat dia heran, sebab basis pesantren di Jawa Barat yakni Kabupaten Cirebon, justru mendapatkan alokasi yang rendah dibandingkan Kabupaten Garut. 

Adapun Kabupaten Cirebon hanya mendapat alokasi dana hibah dengan total Rp557 juta, untuk satu pesantren saja. Sementara Kabupaten Garut dapat dana hibah dengan total Rp78 miliar, untuk 140 pesantren.

"Cirebon satu pesantren, lebih sedikit, daerah di mana basis NU, Islam tradisional hanya dapat satu pesantren dengan total Rp557 juta," ujar Dedi saat berdialog dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dedi Mulyadi. 

2. Dedi enggan teken usulan ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di