Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250805-WA0036.jpg
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan mengeluarkan Pergub perlindungan kerja perempuan di sektor garmen.

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menganggarkan dana untuk membangun kantin-kantin agar kebutuhan asupan makanan terjaga dan ideal.

  • Dedi menyoroti potensi rawan kanker serviks pada buruh perempuan akibat waktu kerja padat dan berencana membuat pergub untuk perlindungan perempuan di Jawa Barat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menyoroti sistem kerja pabrik-pabrik garmen yang kurang berpihak kepada hak-hak perempuan. Untuk menangani persoalan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat nantinya akan mengeluarkan Peraturan Gubernur (pergub) khusus kesejahteraan pekerja perempuan.

Menurut Dedi, kondisi pekerja perempuan di sektor garmen ini kebanyakan kurang mendapatkan perhatian dari segi kebutuhan gizinya. Perusahaan belum memberikan makanan yang ideal kepada para pekerja perempuan.

"Nutrisinya, gizinya, proteinnya, kemudian air mineralnya. Sehingga daya tahan kesehatan mereka, terutama mereka menyusui," katanya kepada wartawan, saat dijumpai di setelah rapat kerja dan konsultasi nasional APINDO, di Bandung, Selasa (5/8/2025).

1. Kantin karyawan akan dibangun Pemprov Jabar

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Oleh karena itu, Dedi berkeinginan menganggarkan dana untuk membangun kantin-kantin untuk karyawan, termasuk di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar kebutuhan asupan makanan terjaga dan ideal, dan tidak lagi makan sembarangan di luar tempat kerja.

"Kantinnya nanti Pemprov Jabar akan menyiapkan anggaran membangun kantin-kantin untuk karyawan agar kantinnya bersih, tertata, higienis," ucapnya.

2. Perempuan harus dilindungi

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, Dedi juga menyoroti, karyawan pabrik perempuan berpotensi rawan terserang kanker serviks. Hal ini dikarenakan, waktu kerja yang padat membuat para buruh perempuan telat mengganti dalaman hingga pembalut.

"Mereka seringkali telat ganti pembalut. Kemudian celana dalem. Kemudian apa yang terjadi? Ancaman kanker servik sangat tinggi," katanya.

"Nah ini yang menjadi bahan perhatian saya. Saya mau buat pergub nanti tentang itu. Agar perempuan di Jawa Barat terlindungi ketika bekerja," tegasnya.

3. Pegawai perempuan berhak mengganti pembalut secara tertib

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dedi pun mengharapkan pada pemilik garmen bisa lebih menghargai perempuan dan memberikan ruang kepada para pekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Terutama masalah mengganti pembalut yang berpotensi bisa menimbulkan masalah kesehatan.

"Kenapa? Ketika sakit, mereka berhenti. Ketika sudah berhenti mereka tidak punya uang, harus berobat. Ini problem," ucapnya.

Editorial Team