Dedi Mulyadi Mengganti Nama RSUD Al-Ihsan Jadi Welas Asih

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengganti nama RSUD Al Ihsan menjadi Welas Asih berdasarkan peraturan gubernur tertanggal 19 Juni 2025.
- Proses pergantian nama ini tengah berjalan menuju 100 persen dan dilakukan sesuai arahan langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
- Pergantian nama rumah sakit ini ingin memunculkan kearifan budaya sunda dan nantinya akan direalisasikan tahun ini serta bertahap disosialisasikan kepada masyarakat.
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengganti nama RSUD Al Ihsan menjadi Welas Asih. Penggantian nama ini diketahui berdasarkan peraturan gubernur (pergub) tertanggal 19 Juni 2025 tentang pergantian nama RSUD.
Hal ini juga dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat. Di mana RSUD milik Pemerintah Provinsi ini berganti nama menjadi RSUD Welas Asih. Adapun Al Ihsan merupakan nama peninggalan dari pengelola sebelum diambil alih oleh Pemprov Jabar.
"(Ganti) RS Welas Asih. Dulu nya kan rumah sakit swasta, dan belum ganti nama ketika diambil alih oleh provinsi," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar, dr Rochady Hendra Setia Wibawa, dikutip Rabu (2/7/2025).
1. Ingin memunculkan kearifan Sunda

Sementara, Analisis Hukum Ahli Pertama RSUD Al Ihsan Zidney Fahmidyan menyampaikan, proses pergantian nama ini tengah berjalan menuju 100 persen. Pergantian pun dilakukan sesuai dengan arahan langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Harapannya beliau rumah sakit Al-Ihsan itu sudah akan berubah menjadi rumah sakit Welas Asih yang dimana untuk pergub, untuk keputusan Gubernur Jawa Baratnya sudah 19 Juni," katanya.
Alasan Pemprov Jawa Barat mengubah nama rumah sakit ini karena ingin memunculkan kearifan budaya sunda. Adapun nama Welas Asih mengambil makna dari kata dasar Ar-Rahman dan Ar-Rahim yaitu kasih sayang.
"Jadi untuk saat ini harapan dari Gubernur Jawa Barat itu memunculkan kearifan budaya Sunda," kata dia.
2. SKTM didukung APBD provinsi Jabar

Kemudian, pergantian nama itu nantinya akan direalisasikan tahun ini dan bertahap disosialisasikan kepada masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan, kata Zidney, dulunya dimiliki oleh Yayasan Al Ihsan. Setelah itu, terjadi peralihan kepemilikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan terkait APBD disalurkan dari Pemprov Jabar untuk mensubsidi masyarakat tidak mampu yang berobat.
"Untuk APBD hanya mendukung di SKTM saja. Jadi insyaallah kita bisa mandiri untuk perubahan, untuk anggaran perubahan masa transisi ini," kata dia.
3. RSUD Al-Ihsan sebelumnya merupakan rumah sakit swasta

Dilansir dari laman resmi RSUD Al Ihsan, peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Al Ihsan terjadi pada tanggal 11 Maret tahun 1993. Pembangunan rumah sakit dilakukan Yayasan Al Ihsan yang berdiri Januari tahun 1993, oleh enam orang tokoh Jawa Barat yang mewakili unsur – unsur umat islam, ulama dan pemerintah terdiri dari :
1. Drs. H. M. Ukman Sutaryan
2. H.M.A. Sampoerna
3. H. Agus Muhyidin
4. K.H. R. Totoh Abdul Fatal
5. Drs. K.H. Ahmad Syahid6. Drs. H.M. Soleh, MM.
Operasional rumah sakit sendiri mulai berjalan pada tanggal 12 November tahun 1995. Pada tahun 2004 kepemilikan rumah sakit beralih menjadi milik Pemprov Jabar. Pada tahun 2009 rumah sakit menerapkan pelayanan BLUD.
Rumah sakit Umum Daerah Welas Asih menyediakan fasilitas untuk melayani pasien kurang mampu. Selain itu melakukan aktivitas sosial bagi masyarakat seperti pengobatan massal, khitanan gratis.