Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250830-WA0062.jpg
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memastikan 4.500 tenaga kerja lokal akan bekerja di pabrik BYD.

  • Pemprov Jabar memberikan sertifikat pada tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan investor dan membuka lapangan kerja.

  • Dedi berharap Jawa Barat menjadi provinsi ramah investasi dengan SDM industri yang profesional dan handal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan kebutuhan tenaga kerja terampil untuk pabrik kendaraan listrik BYD di Kabupaten Subang akan segera diisi pada September 2025 ini. Sejumlah para calon pegawai pun sudah dipastikan kesiapannya dan merupakan SDM lokal.

Dedi Mulyadi mengatakan, Pemprov Jabar akan memberikan sertifikat pada 4.500 tenaga kerja terampil yang dipersiapkan untuk bekerja di pabrikan asal China tersebut.

"Dalam dua minggu ke depan saya juga akan memberikan sertifikat pada 4.500 anak-anak yang lagi saya persiapkan untuk kerja di BYD,” katanya dikutip Rabu (10/9/2025).

1. Perizinan tidak boleh lagi berliku-liku

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Menurutnya upaya memenuhi kebutuhan investor akan tenaga kerja lokal terampil menjadi salah satu fokus pihaknya dalam memberikan kenyamanan pada industri.

Bagi Dedi, penting untuk menyiapkan pelayanan baik urusan perizinan, tenaga kerja hingga lahan agar perekonomian daerah bergerak, lapangan kerja terbuka.

"Jadi hari ini satu, saya mencoba membuka investasi untuk ramah masuk di Jawa Barat. Saya ngurus perizinannya tidak boleh berliku-liku dan berlama-lama. Saya ngurus bagaimana keamanannya dipastikan aman. Tidak boleh ada premanisme. Negara harus hadir dalam setiap hal," katanya.

2. Tenaga kerja lokal harus diserap lebih dahulu

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Pemprov Jabar juga ingin memberikan kepastian pada investor terkait urusan pengadaan lahan yang harus lancar. Ketiga mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk mengisi kebutuhan lowongan di industri tersebut.

"Pemerintah harus punya rencana itu. Dalam setiap waktu dia harus bisa membaca, menjemput, membaca, menjemput, membaca, menjemput," katanya.

Dedi berharap Jawa Barat bisa menjadi provinsi yang ramah investasi dan bisa melahirkan SDM industri yang profesional dan handal.

3. Pemerintah pusat dan provinsi harus berkesinambungan

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebelumnya, Dedi mengakui persoalan tenaga kerja belum optimal karena industri atau investor terbentur urusan perizinan. Jika pihaknya tidak proaktif, maka rencana penanaman modal dan pembukaan lapangan pekerjaan akan mengalami perlambatan.

"Kan kalau tidak rajin gubernurnya mengorkestrasi turun ke bawah, ngurusin pembebasan perizinan naik lagi ketemu menteri," tuturnya.

Dia kembali mencontohkan urusan yang membelit BYD dan Vinfast terkait lahan pertanian di Subang yang belum terselesaikan selama 10 bulan terakhir. KDM mengambil inisiatif menemui Menteri Pertanian untuk menuntaskan urusan ini.

"Kayak kemarin saya menemui Menteri Pertanian, itu kan problemnya lama banget mungkin sudah 10 bulan kebelakang enggak selesai-selesai. Saya take over langsung bertemu menteri cari solusi," kata dia.

Editorial Team