Dedi Mulyadi di Gedung KPK pada Senin (19/5/2025). (dok. Humas KPK)
Sejak status kepemilikannya beralih ke pemerintah provinsi, rumah sakit ini terus mengalami pengembangan. Pada 19 November 2008, statusnya berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan, dan pada 10 Juli 2009 resmi ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Kini, rumah sakit tersebut resmi berganti nama menjadi RS Welas Asih dan tetap menjadi bagian dari pelayanan kesehatan publik milik Pemdaprov Jabar.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi meresmikan mengganti nama RSUD Al-Ihsan menjadi Welas Asih. Penggantian nama ini dikatakannya agar lebih dekat dengan Jawa Barat.
"Karena orang Sunda welas asih kan lebih dekat dengan kalimat kalimat dan lebih bisa dipahami oleh masyarakat. Kedua memori, Al Ihsan kan ada memori panjang gak usah disebutkan memori panjangnya. Sehingga memori itu kita coba dibangun dengan brand baru," kata Dedi di Bandra Husein Sastranegara, Rabu (2/7/2026).
Disinggung mengenai pergantian nama ini apakah sudah berkoordinasi dengan DPRD Jawa Barat. Dedi memastikan hal tersebut hanya menggunakan Surat Keputusan Gubernur, dan nantinya tidak akan berdampak ke anggaran.
"Kalau penamaan kan gak ada problem (tidak dibicarakan ke DPRD Jabar). Kan nama tidak berpengaruh kepada anggaran. Nama gak ada kaitan dengan biaya, cuma ganti nama. Itu cuma SK," jelasnya.
Selain berganti nama, RSUD Al Ihsan kata Dedi akan ditingkatkan layanannya agar bisa setara dengan RSHS Hasan Sadikin milik dari Kementerian Kesehatan. Dia menargetkan hal tersebut akan dikebut hingga dua tahun mendatang.
"Paling dalam waktu dua tahun, saya sudah bicara dengan Menkes agar layanan di Al Ihsan bisa setara dengan Hasan Sadikin," katanya.