Para pengunjuk rasa ini membawa sejumlah spanduk yang bernada protes dan kekesalan terhadap capres/cawapres nomor urut 02, serta ucapan Terimakasih kepada Presiden Jokowi yang justru dianggap telah memajukan wilayah Majalengka, khususnya Kertajati dengan percepatan pembangunan bandara internasional, sehingga masyarakat sekitar merasa tersangka perekonomiannya.
Menurut Kordinator aksi Encon Sukarsa menjelaskan, aksi yang mereka lakukan ini didasari atas rasa ketersinggungan mereka terhadap Capres Prabowo yang pada saat debat capres mengucapkan ujaran yang meremehkan bandara Kertajati.
Padahal, Bandara Kertajati justru dianggap telah mengubah perekonomian warga sekitar. “Kami berterimakasih kepada pemerintah karena telah membangun bandara, yang mampu meningkatkan tensi perekonomian warga di sini,” ujarnya.
Menurut Enco, sebagai masyarakat sekitar, pihaknya merasa kecewa sehingga muncul rasa spontanitas untuk meluapkan kekecewaan ini kepada cawapres Sandiaga yang direncanakan berkunjung ke Majalengka.
“Kami menolak keras kehadiran Sandiaga di Majalengka, karena Prabowo menyinggung perasaan masyarakat Majalengka dengan mengatakan bahwa bandara Kertajati hanya monumen. Ini tidak benar, jangan asal ngomong saja, kami tidak terima,” ujarnya, Sabtu (2/3).
Sementara itu, kedatangan cawapres Sandiaga melalui pintu tol Sumberjaya, nampaknya tidak jadi dilakukan. Rombongan cawapres dikabarkan dari arah Cirebon menempuh rute melalui Kuningan untuk menuju wilayah Cikijing.