Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-24 at 18.40.25_434b5517.jpg
Dok IDN Times

Intinya sih...

  • Bawa perspektif ASEAN ke Stanford lewat isu clean energy supply chainProf. Nyoman membawakan keynote berjudul “Supply Chain Landscape of ASEAN Countries and Their Roles in Clean Energy” di konferensi INTERSECT di Stanford University.

  • Perkuat jaringan akademik lewat pertemuan strategis dengan Profesor StanfordProf. Nyoman menjajaki peluang kolaborasi riset, program visiting scholar, hingga student mobility dengan profesor dan peneliti dari Stanford University serta universitas ternama lainnya.

  • Teken MoU dengan Stanford AI Safety & MUST Malaysia: Babak baru kerja sama globalULBI menandatangani MoU dengan dua institusi internasional bergengsi untuk memperkuat kapasitas riset dan mengembangkan pertukaran dosen serta mahasiswa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) kembali mencatatkan capaian besar dalam upaya internasionalisasi kampus. Rektor ULBI, Prof. Nyoman Pujawan, Ph.D, CSCP, CPLM, hadir sebagai Keynote Speaker dalam konferensi internasional INTERSECT yang diselenggarakan di Stanford University, California, Amerika Serikat.

Kehadiran ini sekaligus membuka jalan bagi berbagai kerja sama strategis dan penandatanganan MoU penting yang memperkuat posisi ULBI di kancah global. Dalam forum tersebut, Prof. Nyoman membawakan keynote berjudul “Supply Chain Landscape of ASEAN Countries and Their Roles in Clean Energy”, yang mengupas masa depan logistik dan energi bersih di kawasan Asia Tenggara.

1. Bawa perspektif ASEAN ke Stanford lewat isu clean energy supply chain

Dok IDN Times

Dalam panggung utama konferensi INTERSECT, Prof. Nyoman memaparkan bagaimana negara-negara ASEAN kini memegang peran penting dalam rantai pasok energi bersih global. Ia menyampaikan perlunya integrasi regional yang lebih kuat dalam menghadapi perkembangan industri clean energy.

“ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pemain sentral dalam clean energy supply chain. Integrasi logistik dan peran masing-masing negara harus disinergikan agar kontribusinya semakin kuat,” ujar Prof. Nyoman.

Ia juga menekankan bahwa transformasi energi bersih bukan hanya tren, melainkan tuntutan global.

“Kolaborasi riset di bidang mineral supply chain dan sustainable supply chain sangat dibutuhkan. Dunia sedang bergerak menuju energi bersih, dan ASEAN perlu berada di garis depan perubahan tersebut,” tambahnya.

Paparan ini membuka ruang diskusi lintas negara dengan peneliti dan akademisi internasional yang tertarik mengembangkan kolaborasi ilmiah bersama ULBI.

2. Perkuat jaringan akademik lewat pertemuan strategis dengan Profesor Stanford

Dok IDN Times

Selain menjadi pembicara utama, kunjungan Prof. Nyoman di Amerika Serikat diisi dengan serangkaian pertemuan dengan profesor dan peneliti dari Stanford University serta beberapa universitas ternama lainnya di Amerika dan Asia.

“Kami menjajaki peluang kolaborasi riset, program visiting scholar, hingga student mobility. ULBI harus semakin terhubung dengan pusat-pusat riset global,” jelas Prof. Nyoman.

Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk mendorong kualitas publikasi internasional serta meningkatkan keterlibatan ULBI dalam riset global mengenai logistik, bisnis, dan teknologi.

“Untuk memperkuat relevansi akademik, ULBI harus hadir dan aktif berkolaborasi dengan institusi terbaik dunia,” katanya.

Agenda ini menunjukkan komitmen ULBI dalam membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya berstandar nasional, tetapi juga memiliki kualitas dan jejaring internasional.

3. Teken MoU dengan Stanford AI Safety & MUST Malaysia: Babak baru kerja sama global

Dok IDN Times

Puncak dari rangkaian kunjungan ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ULBI dan dua institusi internasional bergengsi. Penandatanganan dilakukan bersamaan dengan kehadiran Rektor MUST dalam konferensi INTERSECT.

“Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas riset dan mengembangkan pertukaran dosen serta mahasiswa,” ujar Prof. Nyoman.

Tak hanya itu, Prof. Nyoman juga mengadakan pertemuan khusus dengan Jorge Morales, Chief Operating Officer International Supply Chain Education Alliance (ISCEA), lembaga sertifikasi supply chain global yang sudah lama bekerja sama dengan ULBI.

“Kami ingin mengembangkan kemitraan yang lebih berdampak, terutama untuk peningkatan kompetensi dan sertifikasi di bidang supply chain,” jelasnya.

Kunjungan ini menandai babak baru ULBI dalam memperluas kolaborasi internasional dan memantapkan langkah sebagai institusi pendidikan unggulan di bidang logistik, bisnis, dan teknologi di tingkat global.

Editorial Team