Bandung, IDN Times - Di sebuah sudut sebuah workshop sederhana di Bandung, tumpukan kain perca dan limbah tekstil seolah menunggu takdir baru. Sebagian lusuh, sebagian lagi kehilangan warna, namun di tangan para pengrajin muda The New Factory (TNF), potongan-potongan itu tak berakhir di tempat sampah.
Mereka lahir kembali menjadi papan padat bertekstur lembut—produk baru yang disebut Coppo. Sejak Januari 2025, Coppo menjadi simbol perubahan arah bagi TNF, koperasi pekerja yang sebelumnya fokus pada upcycling fashion.
Jika dulu mereka mengubah baju bekas menjadi tas atau jaket baru, kini TNF mencetak jejak lebih besar: mendaur ulang limbah fashion menjadi material interior dan furnitur yang bernilai tinggi.
“Awalnya kami cuma ingin naik kelas,” ujar Aliyyah Sarastita, CEO The New Factory, kepada IDN Times, Rabu (8/10/2025), di workshop mereka.
“Sebab produk fashion itu nilai tambahnya kecil, sementara limbah yang kami terima menumpuk dan banyak yang gak bisa dipakai. Kami perlu solusi yang bisa menampung semuanya, dan berakhir dengan produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.”